Sebagai kota metropolitan, Jakarta tidak ramah terhadap pejalan kaki. Jangankan ramah, fasilitas penunjang, seperti area pejalan kaki (pedestrian), bahkan tidak ada. Keinginan menyediakan sarana pedestrian rupanya didukung dan diupayakan oleh pengembang.
Kalau kita melihat, negara lain, seperti Singapura dan Kuala Lumpur, sudah memiliki area pedestrian. Di Jakarta dulu pernah ada di Pasar Baru, tetapi tidak berjalan baik.
"Kalau kita melihat, negara lain, seperti Singapura dan Kuala Lumpur, sudah memiliki area pedestrian. Di Jakarta dulu pernah ada di Pasar Baru, tetapi tidak berjalan baik," kata Artadinata Djangkar, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Ciputra Properti Tbk yang ditemui di kantornya, Senin (24/1/2011 ).
Sebagai kota besar, kata Artadinata, Jakarta memerlukan jalan yang bagus dan tertata apik. Menurut dia, jawaban keinginan ini ada di Jalan Dokter Satrio, Jakarta Selatan. "Jalan Dokter Satrio dicanangkan Pemerintah DKI Jakarta sebagai pusat belanja dan wisata internasional. Salah satu ciri fisiknya dengan memberikan jalan yang nyaman bagi pejalan kaki," ungkapnya.
Saat ini jalan nyaman untuk pejalan kaki di Jalan Dokter Satrio, kata Artadinata, belum terwujud. Namun, dengan proyeksi lima tahun ke depan, konsep pedestrian di Jalan Dokter Satrio bisa terwujud. Kawasan Jalan Dokter Satrio dirasa lebih enak untuk pejalan kaki dibandingkan kawasan lain, seperti di Sudirman-Thamrin. Salah satu alasannya, jarak antarblok menempel dan nyaman untuk pejalan kaki.
[Sumber: http://properti.kompas.com/read/2011/01/26/16473055/Pengembang.Dukung.Area.Pedestrian.di.Jakarta]
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar