Pasar perkantoran di Jakarta akan semakin diminati. Hal ini dilihat dari sumber permintaan yang berasal dari ekspansi usaha dan berdirinya perusahaan-perusahaan baru.
Proyek baru pasar perkantoran di luar CBD untuk 2011 akan berkembang di Jakarta Selatan, tapi juga ke Jakarta Barat, seperti Jalan S Parman, Puri, dan Kebon Jeruk.
-- Tommy Bastaman
Penyerapan bersih ruang perkantoran sewa di Jakarta mencapai 208.000 meter persegi selama 2010, naik dari penyerapan tahun 2009 yang hanya 159.600 meter persegi. Penyerapan ini meningkatkan tingkat hunian 3,3 persen, dari 86,4 persen (2009) menjadi 89,7 persen (2010).
Menurut Tommy Bastamy, Senior Vice President Research and Consultancy Coldwell Banker Indonesia, kepada wartawan dalam rilis kinerja pasar 2010 di kantor Coldwell Banker Indonesia, Jakarta, Selasa (26/1/2011), untuk tahun 2010 pasar perkantoran sewa masih didominasi kawasan CBD. Penyerapannya mencapai 80 persen dari total penyerapan.
"Penyerapan di kawasan non-CBD terkonsentrasi pada proyek-proyek perkantoran di Jakarta Selatan," ujar Tommy.
Sementara untuk perkantoran strata title, di tengah terbatasnya ketersediaan ruang perkantoran yang belum terjual, permintaan tumbuh dengan total penyerapan 61.800 meter persegi. "Transaksi ruang perkantoran strata title tahun 2010 didominasi proyek yang masih dalam tahap konstruksi dan proyek yang baru selesai dikembangkan," ia menjelaskan.
Untuk tahun 2011 kinerja pasar perkantoran diperkirakan terus meningkat, sejalan dengan membaiknya kondisi makroekonomi serta meningkatnya realisasi investasi asing dan domestik. "Proyek baru pasar perkantoran di luar CBD untuk 2011 akan berkembang di Jakarta Selatan, tapi juga ke Jakarta Barat, seperti Jalan S Parman, Puri, dan Kebon Jeruk," kata Tommy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar