"Masyarakat akan memilih duitnya untuk membeli rumah, mobil, atau dipakai liburan," imbuh Setyo di Jakarta, Selasa (2/8/2011).
Menurut dia, REI mengestimasi seluruh properti tumbuh 15 % dibandingkan tahun lalu.
"Bisa jadi lebih, iklimnya bagus tahun ini," pungkas dia.
Ia mengatakan, Ramadhan bulan penuh berkah ini belum tentu berkah bagi pengembang rumah petak (landed house). Menurutnya, hal itu dilatari oleh alokasi bujet masyarakat, termasuk tunjangan hari raya (THR) beralih ke konsumsi hari raya Idul Fitri dan persiapan mudik (transportasi).
Setyo meramalkan kondisi tersebut fluktuatif. Ia mengatakan, pengembang bakal menggeber peluncuran rumah hingga Juli, lalu kembali pulih 1-2 bulan setelah bulan puasa.
"Itu terjadi tiga musim. Yaitu Ramadhan, akhir tahun, dan tahun ajaran baru. Terjadi, khususnya rumah menengah ke bawah. Kalau rumah menengah ke atas tetap dicari. Kalau sekarang jatuh 14 % dari biasa, nanti naiknya 20 %, jadi memang fluktuatif," ujar Setyo.
Setyo menilai, pengembang tetap akan meraup untung lebih kendati penjualan melorot pada Ramadhan ini. Dia mengalaskan, perekonomian Indonesia makin stabil.
"Orang tetap butuh rumah," katanya.Sumber : www.properti.kompas.com//Wah.Penjualan.Rumah.Terdorong.Gaji.ke-14.dan.THR.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar