Memang, ungkapan 'rumah adalah jendela kepribadian penghuninya' bukan sekadar pepesan kosong. Disadari atau tidak, sudut-sudut desain bangunan dan interior rumah mampu berbicara lebih dari satu pernyataan tentang penghuninya.
Itu sebabnya, boleh saja banyak orang mengadaptasi konsep desain yang sama untuk rumahnya, tetapi tetap menciptakan suasana dan kesan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan inilah yang menjadi ciri khas pemiliknya.
Mengapa bisa demikian? Pengaruh dari gaya hidup masing-masing individu adalah jawabannya. Pengaruh tersebut pun menelusup dalam berbagai hal, mulai pemilihan bentuk furnitur, warna, penataan area, aksesori, dan perlengkapan rumah lainnya. Tentu saja, gaya hidup ini dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan adanya perubahan cara pandang dalam menyikapi kehidupan.
Pada akhirnya, setiap orang memilih konsep yang sesuai dengan seleranya. Sekadar gambaran, seseorang yang ingin serba cepat dan praktis karena memiliki mobilitas tinggi, cenderung menata rumahnya dengan lebih sederhana. Tidak terlalu banyak barang, menggunakan furnitur yang mudah dibersihkan, dan meletakkan segala sesuatunya berdasarkan urutan.
Sementara itu, seseorang yang senang mengadakan acara di rumahnya, cenderung menata area rumah yang minim sekat, berkesan lapang, serta lebih banyak menggunakan sofa yang mampu menampung banyak orang. Lain halnya dengan orang yang mencintai dunia film, cenderung memiliki area khusus untuk menonton, ditemani kursi dan sofa empuk demi kenyamanannya.
Tentunya, bila ditilik lebih lanjut, semua penataan tersebut memiliki beragam alasan. Namun, yang pasti, penataan interior ini berpangkal pada satu hal, yaitu kenyamanan. Tidak heran, bila gaya hidup pun menjadi satu pedoman umum untuk menata interior rumah, yang tercermin dalam setiap jengkalnya.Sumber : www.properti.kompas.com/Rumahku.itulah.Jati.Diriku.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar