Hal ini disampaikan Direktur Intiland, Archied Notopradono di Omah Sendok, Jakarta, Senin (23/8/2011) malam.
"Ada wacana kenaikan DP Properti dari 20% ke 30%. Kita antisipasi dengan memperpanjang cicilan DP," ungkap Archied.
Namun wacana ini masih ada di tingkat Bank Indonesia (BI) dan nampaknya hanya sebatas anjuran. Realisasi kebijakan akan sangat tergantung pada masing-masing bank sebagai pengelola kredit.
"Nantinya tergantungnya banknya masing-masing. Namun ini hanya terpengaruh pada segmen residensial. Untuk apartemen nggak terlalu berdampak karena dalam pembangunan biasanya pakai cash keras (cicilan bertahap 12 bulan)," kata Archied.
Pembangunan Cluster Terbatas Tak Kurangi Pasar Residensial
Saat ini semakin jamak ditemui pembangunan cluster-cluster dengan unit terbatas. Dengan luas lahan tidak terlalu besar dan berada di jantung kota, harga yang ditawarkan untuk satu unit properti ini cukup tinggi.
Maraknya penjualan cluster terbatas ini, menurut Archied memiliki pasar tersendiri, hingga tidak terlalu berdampak pada penjualan residensial. "Saya kita pasarnya sangat luas. Marketnya juga tidak mudah untuk jenis ini, karena harganya cukup tinggi," tuturnya.
Pengembang pun harus jeli jika memutuskan untuk membangun properti jenis ini. Selain lokasi strategis, pengembang harus terus melakukan promosi dengan bidikan konsumen yang tepat.
"Model ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Mereka harus selalu melakukan promosi untuk memastikan penjualan unit ini," imbuhnya.
Sumber : www.finance.detik.com/wacana-dp-kpr-naik-pengembang-siapkan-siasat
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar