Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan secara keseluruhan progress pembangunan Waduk Jatibarang kini mencapai 26,36%, yang terdiri atas pembangunan terowongan pengelak selesai 100%, bangunan pelimpah (spill way) 30%, jalan sementara 60% dan gedung kantor sementara 100%.
Waduk Jatibarang yang dibangun senilai Rp1,6 triliun meliputi empat kelurahan yakni Jatibarang, Jatirejo, Kedungpane, dan Kandri, di dua wilayah Kecamatan meliputi Mijen serta Gunungpati, didahului dengan membendung Sungai Kreo untuk dibuat cofferdam.
Selama pembuatan cofferdam, aliran Sungai Kreo dialihkan melalui terowongan pengelak.
"Selama masa pembangunan waduk, debit air Kali Kreo dipantau dengan sistem telemetri yang dipasang di bagian hulu waduk," ujarnya di sela kegiatan pengalihan aliran Sungai Kreo (River Closure), hari ini.
Djoko mengatakan pembangunan Waduk Jatibarang yang ditargetkan selesai pada 2013 itu, akan mampu mengendalikan banjir di Kota Semarang dengan debit 230 m3 per detik dengan umur rencana waduk 50 tahun.
Selain itu, lanjutnya, waduk yang didanai dengan pinjaman pemerintah Jepang itu bakal bermanfaat menyediakan air untuk sarana air baku di wilayah Kota Semarang sebesar 1.005 m3 per detik.
"Waduk juga mampu menyediakan energi listrik meskipun kecil, berkapasitas 1,5 MW [megawatt]. Di samping dapat meningkatkan potensi pariwisata Kota Semarang dan perikanan terbatas," tuturnya.
Djoko mewanti-wanti agar masyarakat tidak membudidayakan ikan dengan keramba, mengingat budidaya tersebut justru akan mengganggu fungsi penyediaan air baku waduk.
Dia juga meminta Pemprov Jateng agar mengkoordinir seluruh kabupaten/kota di sekitar Waduk Jatibarang untuk bersama-sama mencegah pembabatan hutan di wilayah tangkapan air hujan, sehingga tidak terjadi erosi yang memicu sedimentasi di waduk.
Sumber : www.bisnis.com/pembangunan-waduk-jatibarang-masuki-tahap-konstruksi
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar