Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dinilai kurang melakukan sosialisasi dan memberikan penjelasan mengenai budaya tinggal di rumah susun. Akibatnya, rumah susun (rusun) yang telah dibangun kosong serta tidak terawat.
"Saya melihat sosialisasi dan penjelasan mengenai rumah susun, serta tinggal di sana tidak diperhatikan dengan baik oleh Kemenpera. Akibatnya, warga pun ragu menempati rumah susun," kata anggota komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia, dalam siaran persnya yang diterima Kompas.com, Senin (8/8/2011), usai melakukan kunjungan kerja ke lokasi Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara.
Yudi mengatakan, kondisi rusun kosong dan tidak terawat.
"Sebanyak 11 blok masih kosong dari 15 blok, beberapa bagian juga hilang karena dicuri. Ini sangat disayangkan, sementara di lokasi yang tak begitu jauh puluhan warga terpaksa tinggal di lahan kosong lantaran tak mampu bayar uang sewa," ujarnya.
Rusun Marunda ini awalnya diperuntukkan bagi warga yang terkena gusuran proyek Kanal Banjir Timur. Namun setelah proses pembebasan lahan selesai, warga enggan menempati rusun.
"Kata warga yang enggan menempati karena sarana transportasi, pendidikan, dan fasilitas umum terbatas. Air dari PDAM juga belum mengalir, bahkan air yang digunakan warga rusun malahan membuat gatal di kulit," ujarnya.
Yudi mengatakan, permasalahan ini serius ditanggapi oleh Kemenpera dan pihak-pihak terkait.
Sumber : www.properti.kompas.com/DPR.Kemenpera.Kurang.Sosialisasikan.Rusun.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar