JAKARTA: Kawasan Fifth Avenue di New York menempati posisi teratas sebagai wilayah dengan tarif sewa mal termahal di dunia.
Laporan terbaru perusahaan riset properti PT Cushman & Wakefield berjudul menunjukkan Main Street Across the World menunjukkan tarif sewa di kawasan itu tercatat sebesar US$1.660 per m2 per bulan. Tarif sewa di Fifth Avenue rata-rata naik 8,8% selama 9 tahun berturut-turut.
Posisi kedua wilayah dengan tarif sewa termahal ada kawasan Causeway Bay di Hong Kong, sebesar US$1.493 per m2 per bulan. Tarif sewa di kawasan ini naik cukup tinggi sebesar 9,6% pada paruh pertama tahun ini.
Tarif sewa mal di Tokyo menempati peringkat ketiga yang tercatat sebesar US$787 per m2 per bulan. Sepanjang paruh pertama tahun ini tarif sewa mal yang banyak berada di kawasan Ginza ini tumbuh 4,5%.
Posisi berikutnya adalah kawasan New Bond Street di London yang naik dua tingkat melewati lokasi termahal di Eropa sebelumnya, Avenue des Champs-Elysees di Paris. Tarif sewa mal di London naik 19,4% menjadi US$750 per m2 per bulan. Adapaun tarif sewa mal di Paris justru menurun 9,5%.
Kinerja sektor ritel dari negara-negara berkembang cukup kuat di mana hal ini disebabkan karena faktor turis dan permintaan yang tinggi dari peritel internasional. Haddock Lobo Street di Sao Paulo, Brazil, adalah daerah yang mengalami kenaikan tarif sewa tertinggi sebesar 92%.
Kawasan Ginza di Tokyo naik keperingkat tiga dari peringkat lima di tahun sebelumnya dan kawasan Myeongdong di Korea Selatan naik tiga tingkat dari posisi kesebelas ke posisi delapan setelah mengalami pertumbuhan hingga 17,8%.
John Strachan, Global Head of Retail Cushman & Wakefield, mengatakan dampak dari resesi ekonomi global masih dirasakan di pasar ritel oleh sebagian Negara. Jalan menuju pemulihan dari resesi ini juga masih dirasakan cukup jauh.
“Para penyewa diharapkan untuk tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih ruang sewa,” ujarnya melalui keterangan tertulis hari ini.
Laporan Main Street Across The World merupakan barometer dari sektor ritel dunia. Publikasi ini menganalisa 269 lokasi pusat perbelanjaan teratas dan termahal di 59 negara.
Laporan itu menyebutkan peringkat pusat perbelanjaan di kawasan pusat bisnis (CBD) Jakarta naik dari peringkat 47 pada 2009 menjadi peringkat 38 pada 2010.
Arief Rahardjo, Associate Director, Advisory Group Cushman & Wakefield Indonesia mengatakan ada kenaikan tarif sewa sebesar 12% pada semester I/2010. Namun, kata dia, kenaikan tarif sewa mal di Jakarta lebih disebabkan karena faktor penguatan rupiah terhadap nilai tukar dolar.
“Kenaikan tarif sewa mal di lokasi primer bukan karena meningkatnya permintaan, tetapi karena penguatan nilai tukar rupiah,” ujarnya.
Pada tahun lalu, saat publikasi survei, nilai tukar rupiah terhadap dolar masih tercatat Rp10.210, sedangkan saat survey tahun ini rupiah berada di level Rp9.055.
Tarif sewa mal di Jakarta saat ini tercatat sebesar Rp948.600 per m2 per bulan untuk toko-toko di lokasi primer.
[Sumber: http://web.bisnis.com/sektor-riil/properti/1id210176.html]
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar