MEDAN: Industri properti di wilayah Sumatera Utara pada semester II/2010 diperkirakan tumbuh 30% seiring dengan melonjaknya permintaan rumah seharga Rp200 juta ke bawah.
Rusmin Lawin, Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) wilayah Sumut mengakui memasuki semester II/2010 peningkatan permintaan propert di Medan meningkat sekitar 30% dibandingkan dengan kondisi semester I/2010.
"Ada peningkatan permintaan untuk jenis dan tipe rumah seharga Rp200 juta ke bawah. Sedangkan rumah mewah saat ini mengalami permintaan yang stagnan," ujarnya kepada Bisnis di Medan hari ini.
Menurut dia, permintaan itu dipicu oleh keluarnya bonus karyawan BUMN, perusahaan asing, dan swasta plus tunjangan hari raya (THR) yang dibayarkan perusahaan.
Lebih jauh, dia menjelaskan ada pergeseran selera konsumen mengenai rumah yang dibangun para pengembang. Konsumen, jelasnya, kurang tertarik dengan perumahan yang luas karena masalah keamanan.
Masyarakat, paparnya, lebih suka pada komplek yang jumlahnya 50 rumah sampai 100 unit saja, sehingga setiap tetangga bisa saling mengenal dan kemananpun mudah diawasi.
Menurut dia, secara keseluruhan bisnis properti (perumahan, perkantoran, perhotelan, dan bisnis ikutannya) masih tumbuh dan berkembang, sehingga perbankan tetap menjadikan properti sebagai salah satu penyalurkan kredit.
Branch Manager PT Bank Tabungan Negara (BTN) Medan Hulmansyah menilai pasar perumahan di daerah ini masih menjanjikan. Sebagai bank yang khusus menyalurkan kredit untuk perumahan, BTN yakin pertumbuhannya akan terus meningkat.
"Seperti kami sampaikan, BTN tahun ini menargetkan penyaluran kredit tumbuh 30% dari tahun lalu atau sebesar Rp16 triliun," tuturnya. (gak)
[Sumber: Dari sini ]
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar