Rabu, 22 September 2010

Grup Surya Semesta Bangun Vila Mewah di Bali


Pada semester I-2010, kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) kurang menggembirakan. Untuk menebusnya, SSIA bakal menggenjot kinerja di semester II ini, lewat penjualan kawasan industri dan vila mewah.

Sekretaris Perusahaan SSIA Utari Sulistiowati menjelaskan, sejak awal tahun, SSIA telah memulai pembangunan 73 vila mewah di kawasan Ungasan, Bali. Saat ini, sekitar 50 vila telah selesai dibangun. Adapun, 23 lagi diperkirakan selesai akhir tahun ini.

SSIA berniat menjual seluruh vila tersebut. Bahkan, kini sebagian telah terjual ke sejumlah investor. Pun begitu, pengelolaan vila tetap berada di tangan anak usaha SSIA, PT Sitiagung Makmur. Dari sini, Sitiagung mendapat bagi hasil 60 persen sedangkan pemilik vila mendapat 40 persen. "Tingkat okupansi vila yang sudah beroperasi sekitar 70 persen," klaim Utari.

Harga vila-vila mewah tadi bervariasi, tergantung jenis dan luas bangunan. Untuk vila satu kamar dengan luas bangunan 430 meter persegi (m2), SSIA mematok harga US$ 1,1 juta. Adapun, vila dua kamar seluas 570 m2 dilego seharga US$ 1,6 juta. Yang paling mahal, vila tipe tiga kamar seluas 1.200 m2 dibanderol US$ 4,6 juta.

Pada separuh kedua tahun ini, SSIA juga berharap bisa menjual lahan seluas 15 hektare (ha) di kawasan industrinya di Karawang, Jawa Barat. "Penjualan kawasan industri di kuartal ketiga dan keempat cenderung naik," tutur Utari.

Selama enam bulan pertama 2010, PT Suryacipta Swadaya, anak usaha SSIA yang mengelola kawasan industri ini, berhasil menjual lahan seluas 12,9 ha. Dengan penjualan ini, Suryacipta menjadi kontributor utama pendapatan SSI pada semester I lalu.

Kawasan industri Suryacipta berdiri di atas lahan seluas 1.400 ha. Di sana, beberapa pabrik besar sudah beroperasi, seperti pabrik sepeda motor merek TVS dan ban Bridgestone.

Untuk mempertebal fulus, SSIA masih menunggu realisasi proyek tol Cikampek-Cirebon. Lewat anak usahanya, PT Nusa Raya Cipta (NRC), pemilik hotel Grand Melia ini mengincar kontruksi sebagian ruas tol ini. Jika tak ada kendala, konstruksi tol ini bakal dimulai pada kuartal IV.

Pada semester I lalu, kinerja SSIA masih mengecewakan. Di samping pendapatan turun 2,17 persen dari Rp 766,3 miliar menjadi Rp 749,6 miliar, laba bersihnya juga terpangkas 26,34 persen dari Rp 20,5 miliar menjadi Rp 15,1 miliar.

Penyebab utamanya adalah merosotnya pendapatan pada kuartal I-2010. Sementara pada kuartal II, kinerja perusahaan jauh lebih baik. Pada tiga bulan pertama 2010, SSIA hanya mengantongi pendapatan Rp 325,4 miliar dengan rugi bersih Rp 4 miliar.

Pada kuartal kedua tahun ini, SSIA meraih pendapatan sebesar Rp 424,2 miliar atau naik 15,08 persen daripada pendapatan kuartal II-2009 sebesar Rp 368,6 miliar. Alhasil, SSIA mampu meraih laba bersih sebesar Rp 19,1 miliar

[Sumber: http://properti.kompas.com/index.php/read/2010/09/21/10343348/Grup.Surya.Semesta.Bangun.Vila.Mewah.di.Bali.-12]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar