Senin, 13 Juni 2011

Tenang... Indonesia Masih Aman dari "Bubble"!




JAKARTA,Setelah China terkena hantaman bubble, ketika harga-harga properti naik dan kian tak mampu diikuti oleh daya beli, Vietnam saat ini tengah menunggu waktu mengalami hal serupa. Vietnam mengalami bubble karena kebanyakan pinjaman dan inflasinya tinggi.

Demikian disampaikan President and Chief Executive Officer of Cushman and Wakefield Inc Glenn J Rufrano dalam konferensi pers dengan wartawan di Jakarta, Jumat (10/6/2011).

"Pinjaman yang diberikan berlebihan, terjadi likuiditas pada sektor tertentu juga," kata Glenn.

Handa Sulaiman, Executive Director Cushman and Wakefield Indonesia, menambahkan, kondisi bubble di Vietnam saat ini memang sudah terjadi, tetapi belum sampai pada puncaknya.

"Lima sampai sepuluh tahun lalu orang masih negatif dengan Indonesia, dan Vietnam dianggap lebih baik dari kita. Tapi, kini mereka tengah mengalami bubble, tinggal menunggu saja kapan meledaknya," ujar Handa.

Lalu, apakah pasar properti Indonesia juga akan mengalaminya?

Handa mengatakan, hal itu tidak akan terjadi saat ini. Pasalnya, pertumbuhan pasar properti di Indonesia tumbuh perlahan, tetapi pasti.

"Tidak akan bubble karena pinjaman untuk properti di Indonesia masih sedikit, apalagi dari perbankan itu masih terbatas. Meski investasi lima sampai sepuluh tahun lalu, tetap akan ada untungnya," ujarnya.

Ia menambahkan, ada tiga penyebab lambatnya pertumbuhan pasar properti di Indonesia. Pertama, terbatasnya pinjaman; kedua, regulasi yang mengatur kepemilikan properti oleh asing; dan ketiga adalah karena lambatnya pembangunan infrastruktur.

"Infrastruktur sangat penting peranannya bagi perkembangan properti di Indonesia. Tidak ada alternatif lain untuk mengembangkan properti selain memperbaiki infrastruktur," katanya.


Sumber : www.properti.kompas.com/Tenang.Indonesia.Masih.Aman.dari.Bubble.

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar