Di antara bermacam jenisnya, jenis bambu paling sering digunakan untuk bangunan adalah bambu petung atau betung (dendrocalamus asper). Pada bangunan seperti Green School di Bali, misalnya. Bambu petung dijadikan struktur utama atau pondasi dimasukkan ke dalam kolom struktur, diberi tulangan dan dicor beton.
Ada dua jenis bambu petung yang paling umum ditemui, yakni petung hijau dan petung hitam. Hidup subur di hampir semua pulau di Indonesia, ciri-ciri bambu ini adalah bisa tumbuh tinggi hingga mencapai lebih dari 25 meter.
Dengan dinding yang tebal dan kokoh serta berdiameter lebih dari 20 cm, bambu petung banyak digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan. Tak jarang, bambu jenis ini juga digunakan untuk keperluan reng/tulang bangunan.
Bambu apus atau bambu tali (gigantochloa apus) juga kerap digunakan sebagai material bangunan. Berdiameter antara 4 hingga 10 cm, bambu jenis ini banyak digunakan sebagai komponen atap atau bahan pembuat dinding bangunan. Bahkan, di tangan-tangan kreatif bambu apus kerap dijadikan bahan mebel atau kerajinan tangan untuk interior.
Contohnya adalah furnitur di Green Village Bali. Bambu jenis ini "disulap" menjadi aneka furnitur seperti kursi dengan kaki kursi yang demikian uniknya. Sementara furnitur lainnya adalah lemari pakaian.
Sementara itu, bambu hitam atau bambu wulung (gigantochloa atroviolacea) juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan material bangunan. Biasanya, bambu jenis ini dimanfaatkan selain sebagai bahan bangunan juga perkakas relatif lebih tahan terhadap hama. Banyak terdapat di Jawa dan Sumatera, jenis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga 14 cm dan tinggi lebih dari 20 meter.
Sumber : www.properti.kompas.com/Yuk.Cari.Inspirasi.Lewat.Bambu.Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar