"Ada tanah Fasos dan Fasum yang dikuasai Copylas seluas 10,5 ha yang sampai sekarang belum bisa dibebaskan, karena itu bersama Pak Gubernur DKI, sudah disepakati akan diserahkan lewat pengadilan," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak Hermanto menjawab pers, akhir pekan lalu, di Jakarta.
Hermanto menjelaskan pembangunan jalan tol JORR W2 Utara ini sangat mendesak untuk segera dikerjakan dan bila ada keputusan sela dari pengadilan maka diharapkan pembangunannya bisa segera dimulai dan ditargetkan pada 2012 sudah selesai sehingga mengurangi kepadatan dan kemacetan tol dalam kota
"Hasil rapat terbatas kemarin memang kita fokuskan percepatan konstruksi JORR W2. DKI sudah menyiapkan itu gugatannya ke pengadilan. Dan kalau ada putusan sela, putusan sela itu yang bisa dipakai untuk konstruksi," kata Hermanto.
Hal senada disampaikan Direktur Jendral Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto bahwa, masalah pembebasan lahan ini masih terganjal oleh tanah Fasos dan Fasum milik pengembang properti yang sampai saat ini belum ada titik temu.
Menurutnya ada tiga pengembang besar dua udah menyerahkan dan satu pengembang belum yaitu PT Copylas Indonesia. "Ya ada yang belum serahkan, kita sekarang terus melakukan pendekatan kepala pemilik tanah, baik milik masyarakat dan termasuk punya pengembang Copylas yang belum diselesaikan. Mudah mudahan milik pengembang yang nilainya besar ini, pemda DKI dan pengembang bisa diselesaikan," kata Djoko.
Menurut Djoko, tanah milik warga baik dari sisi Kebon Jeruk maupun Ulujami sudah hampir selesai yakni mencapai 92 persen.
Hermanto menjelaskan, pihaknya menargetkan pada akhir Juni atau awal Juli tanah selesai, maka JORR W2 ini sudah bisa dikerjakan pada pertengahan Juli atau awal Agustus mendatang.
Rencananya tol JORR W2 ini dibagi empat tahap pekerjaan dan saat ini masih dalam proses tender. Tahap pertama adalah membangun ruas Meruya Utara-Meruya Selatan, kemudian Meruya Selatan-Joglo, lalu Joglo-Petukangan Utara dan terakhir Petukangan Selatan-Ulujami.
Ditempat terpisah, Direktur Utama PT Jasa Marga (persero) Tbk Frans S Sunito mengatakan, pada prinsipnya perusahaannya sudah siap mengerjakan konstruksi W2. "Kalau tanah sudah bebas, kami langsung siap kerjakan fisiknya di lapangaan," kata dia.
Salah satu kendala utama perusahaannya, kata dia hanya masalah tanah saja dan hal itu memang merupakan kewenangan pemerintah, bukan kewenangan investor.
Untuk itu ia juga mendesak pemerintah dan Pemda DKI agar masalah tanah JORR W2 ini bisa tuntas pada bulan ini sehingga konstruksi sudah bisa segera dimulai dan JORR ini perannya sangat mendesak dalam mengurangi beban tol dalam kota yang sudah melebihi kapasitas.
Jalan tol JORR W2 Utara ini, konsesinya dipegang oleh PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) dan membutuhkan dana investasi sekitar Rp1,8 triliun dan kebutuhan tanahnya mencapai 45 hektar dengan dana mencapai Rp832,27 miliar.
Tol JORR W2 ini pemegang sahamnya dimiliki PT Marga Jaya (anak Perusahaan PT Jakarta Propertindo/BUMD DKI Jakarta) memiliki 35 persen dan 65 persen dimiliki PT Jasa Marga Persero.
Ruas tol itu di sisi selatan nantinya terkoneksi dengan jalan tol JORR Cikunir yang sudah beroperasi dengan konsesi dipegang oleh PT Jalantol Lingkar Jakarta (JLJ). Sementara itu, di sisi utara akan terkoneksi dengan jalan tol JORR W1 yang sudah beroperasi setahun lalu dengan tembus jalan tol Bandara Soetta.
Sumber : www.mediaindonesia.com/Heran...Pembangunan-Tol-JOOR-W2-Terganjal-Perusahaan-Properti
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar