Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah optimistis bursa akan menguat hari ini, didukung saham-saham yang berfundamental kuat dan sudah mengalami tekanan jual dalam. "Salah satunya adalah saham sektor properti,"katanya kepada INILAH.COM.
Inflasi Mei yang cukup rendah, hanya 0,12%, dengan inflasi year on year (yoy) masih di bawah 6%, membawa Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI rate di level 6,75%. Terkontrolnya tekanan inflasi, maka daya beli tidak tergerus. Karena itu, porsi belanja akan bertambah dan hal ini tentu berdampak positif bagi perekonomian.
Cece mengatakan, terkendalinya inflasi berimbas positif bagi saham-saham terkait kredit, seperti properti selain perbankan. Dengan ekspektasi suku bunga kredit Kepemilikan Rumah (KPR) turun, orang akan terpicu mengambil kredit di sektor ini.
Para developer properti pun bisa meminjam dana ke bank dengan bunga rendah, sehingga ongkos operational akan lebih rendah. "Secara fundamental, ini sangat menguntungkan emiten properti," timpal Cece.
Senada dengan Maxi Liestyaputra, analis dari BNI Securities. Menurutnya, tingkat inflasi terkendali akan mendorong permintaan di sektor properti, terutama di jenis produk perumahan dan ritel. Sebab inflasi yang terkontrol menunjukkan daya beli masyarakat masih kuat. "Bank juga cenderung menahan tingkat suku bunga kredit termasuk properti," ujarnya dihubungi terpisah.
Kendati demikian, ia menilai, faktor inflasi tidak secara signifikan mempengaruhi pergerakan harga saham properti. Pasalnya, perusahaan properti di bursa domestik didominasi pengembang besar yang memasarkan produk properti di segmen menengah atas. "Tingkat suku bunga tidak terlalu dominan mempengaruhi penjualan, karena daya beli konsumen di segmen ini cukup tahan terhadap perubahan inflasi dan suku bunga," paparnya.
Di tengah situasi ini, Maxi merekomendasikan saham-saham yang memiliki kinerja masih bagus. Pilihan untuk properti adalah saham lapis dua, seperti Alam Sutera Realty (ASRI) dan Bumi Serpong Damai (BSDE),"Investor bisa cermati saham-saham ini karena masih undervalued," katanya.
Di sisi lain, Willy Sanjaya, analis dari Lautandhana Securities merekomendasikan sektor properti, karena pada kuartal tiga dan empat, para pengembang biasanya melakukan ekspnasi penjualan. Saham-saham pilihannya adalah BSDE, Bakrieland (ELTY), Sentul City (BKSL), dan Dharmala Intiland (DILD). "Ada peluang penguatan pada sektor ini," ucapnya.
Sumber : www.pasarmodal.inilah.com/inilah-saham-properti-pilihan-analisCari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar