Wakil Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Johnnie Sugiarto mengatakan selain faktor tadi, ada faktor internal yang mendorong menggeliatnya okupansi hotel berbintang. Antara lain banyak liburan panjang yang dipicu kebijakan cuti bersama.
"Kinerja 6 bulan kalau lihat sekarang ini over target dari terutama dari luar negeri. Kalau kita lihat domestik kelihtannya juga over karena hari kejepit. Kita hanya kehilangan dari Jepang (gempa dan tsunami), tetapi dari Eropa naik, Asia naik, Timur Tengah, Australia naik," katanya kepada detikFinance, Senin (13/6/2011).
Ia menjelaskan, dari sisi okupansi hotel di Indonesia rata-rata selama 2011 mencapai 60% atau naik dari periode sebelumnya yang hanya 50%. Kenaikan ini terutama pada hotel-hotel berbintang 3-5 karena disumbang dari acara-acara internasional.
"Selama enam bulan disumbang dari acara-acara pertemuan tahun 2011 ini, Indonesia ketua ASEAN. Indonesia masih menyisakan 150-200 acara internasional 6 bulan kedepan. Saya optimis bisa tumbuh 10-15%," katanya.
Johnnie juga optimistis perputaran bisnis sektor perhotelan dan restoran tahun ini bisa menembus US$ 7,5-8 miliar atau naik dari tahun lalu yang hanya US$ 7 miliar.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan ada 400 pertemuan yang menjadi bagian acara pertemuan-pertemuan penting ASEAN termasuk di Indonesia. Selain acara-acara yang berkaitan dengan ASEAN, tahun ini juga Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara East Asia Summit di Bali pada Oktober 2011.
Pada 12-13 Juni di Jakarta digelar World Economic Forum East Asia, juga akan berlangsung WTO Regional Aid for Trade Meeting. Regional Entrepreneurship Summit juga akan berlangsung di Bali pada Juli 2011.
Sumber : www.detikfinance.com/hotel-berbintang-kebanjiran-perhelatan-internasional-tahun-ini
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar