\
Dok : Galatema.i nfo. c om
ADSB tersebut besarnya 10 persen. Pemberlakuan pajak tambahan untuk pembeli asing ini pada juga sempat memberikan pengaruh negatif pada penjualan properti Singapura.
"Bulan lau (Mei 2012) penjualan properti turun hingga 32 persen, dalam seluruh sektor residensial atau private property. Volume transaksi menurun, sejak diberlakukannya ABSD ini tahun lalu," kata Assitant Honorary Treasurer Institute of Estate Agents (IEA) Subash Chandran Pillay di kantor HBD Hub, Singapura, Selasa (19/6/2012).
Namun dia menambahkan, penjualan properti Singapura pada kuartal-I (Januari-Maret 2012) cukup menanjak, dan saat ini pun sedang berada dalam posisi stabil.
Hal ini agak sedikit berbeda dengan pernyataan pihak pengembang Far East Organization.
"Meski pemerintah memberlakukan ABSD atau pajak tambahan khusus untuk asing ini, tapi penjualan properti di Singapura masih tinggi. Hal tersebut juga didorong beberapa faktor pendukung, yang membuat para pembeli atau investor tetap percaya akan nilai investasi tinggi yang bisa diperolehnya," ujar Tommy.
Faktor-faktor tersebut antara lain, mata uang stabil, tidak ada pajak pertambahan modal dan warisan, pendapatan sewa tinggi tiga hingga lima persen, pasar sekunder yang aktif.
Menurut Tommy, saat ini berdasarkan data dari badan Economy Inteligence Units (EIU), Singapura menjadi negara paling makmur ketiga di dunia, dengan pendapatan per kapita (GDP) mencapai USD59 ribu.
Sumber : www.property.okezone.com/properti-singapura-sempat-terpukul-pajak-pembeli-asing
Cari rumah Propertykita ahlinya...!!
Cari rumah dijual yang aman nyaman asri dan siap huni..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar