The Shelter. (Foto: Inhabitat)
Klub malam bernama The Shelter tersebut merupakan klub baru yang mengubah fungsi ruang bawah tanah sebagai tempat hiburan.
The Shelter merupakan satu dari ribuan bekas ruang berlindung yang tersebar di seluruh Shanghai. Pemerintah China membangun tempat-tempat penampungan seperti ini pada 1960-an dan 1970-an karena takut serangan udara dari Uni Soviet pasca-ketegangan di antara kedua negara.
Karena berada di bawah tanah, lokasi The Shelter tidak mudah dicapai. Seperti dilansir Reuters, Selasa (19/6/2012), pengunjung harus melalui pintu untuk menuruni tangga yang sempit dan melalui sebuah terowongan yang berliku ke ruang utama dengan dinding semen tanpa diplester.
"(Klub) ini suram dan basah, serta sangat unik," kata salah satu pengunjung, Kis Chen (29) yang kerap berburu klub malam eksotis di kota tersebut.
Klub malam ini berlokasi di distrik Xuhui, Shanghai. Bangunan di distrik tersebut kental dengan gaya Konsesi Prancis. Menurut pejabat setempat, diperkirakan ada 2.000 tempat penampungan yang terselip di bawah bangunan komersial lama dan baru di Xuhui.
Setelah ketegangan dengan Uni Soviet mereda, pemerintah menyewakan tempat-tempat berlindun tersebut untuk pasar sayur atau panti pijat. Namun banyak yang hilang karena tergusur pembangunan kereta bawah tanah.
Hal ini tidak menghentikan usaha pemilik bisnis kreatif yang terus mencari lokasi baru untuk membangun usaha bar, klub dan toko.
Bisnis ini diyakini akan semakin berkembang di Shanghai. Apalagi, The Shelter menawarkan bisnis yang menyenangkan. Suhu ruangan yang dingin akan menghemat biaya penyimpanan minuman dan makanan.
Namun, seperti dikutip dari Inhabitat, masih dibutuhkan sedikit sentuhan untuk menciptakan suasana yang menarik di tengah suasana yang menyeramkan dan suram.
Sumber : www.property.okezone.com/transformasi-tempat-berlindung-menjadi-klub-malam
Cari rumah Propertykita ahlinya...!!
Cari rumah dijual yang aman nyaman asri dan siap huni..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar