Orang Indonesia dominasi penjualan proyek kondominium terbaru di Singapura, Boulevard Vue. (Foto: Justin Chua)
Hal ini terbukti dari tingginya angka pembeli properti di negeri Singapura dari Indonesia, Malaysia, dan China. Seperti yang dialami salah satu pengembang besar Singapura, Far East Organzation.
Data yang diperoleh Far East Organization menunjukkan kepemilikan properti di Singapura sebanyak 78 persen dimiliki warga domestik dan 22 persen dimiliki asing.
"Dari 22% itu, pembeli dari Indonesia mengambil porsi sebesar 17%, Malaysia 27%, China 20%, India 12%, dan lainnya 25%," kata Deputy General Manager Far East Organization Tommy William saat jumpa media di Singapura, Selasa (19/6/2012).
Bahkan, pembeli asal Indonesia mendominasi proyek kondominium terbaru dari Far East Organziation, yaitu Boulevard Vue, yang mencapai 85 persen. Padahal harga jual per unit terbilang cukup tinggi, mencapai SGD18 juta per unit atau sekira Rp130 miliar (Rp7.200 per SGD) per satu unit kondominium.
"Kami juga sedang menggarap proyek small office home office (SOHO) The Scotts Tower (TST) yang mana harga jualnya kira-kira SGD2 juta atau sekira Rp14,4 miliar. Dan pembeli dari Indonesia, porsinya cukup besar, kira-kira jumlahnya 65%," tambah Tommy.
Sementara itu, pengembang yang berbasis di Malaysia, SP Setia, juga mengalami fenomena serupa. Menurut Assistant Manager Sales & Marketing SP Setia David Tjan, konsumen properti dari Indonesia tercatat dalam jumlah yang cukup besar.
"Kami baru melaunching proyek kondominium baru 18woodsville di daerah Potong Pasir. Dengan harga jualnya SGD800 ribu sampai SGD3,2 juta per unit. 60% pembeli orang Singapura, dan 40% asing. Dari 40% itu, 30 persennya adalah pembeli dari Indonesia," papar David.
Menurutnya, pembeli dari Indonesia semakin tertarik membeli properti di Singapura, lantaran kondisi ekonomi yang stabil, keamanan negara, pajak yang terbuka, serta banyaknya pelajar Indonesia yang melanjutkan studi di Singapura.
"Jadi pembeli asal Indonesia juga melihat berbagai macam faktor. Mereka juga beli tidak hanya untuk digunakan sendiri (end-user), tapi juga tidak sedikit yang menginvestasikan propertinya tersebut. Mengingat harga tanah dan bangunan di Singapura sangat mahal," pungkasnya.
Sumber : www.property.okezone.com/wow-orang-indonesia-getol-beli-properti-mahal-di-singapura
Cari rumah Propertykita ahlinya...!!
Cari rumah dijual yang aman nyaman asri dan siap huni..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar