"Target penyerapan 40.000 unit di tahun 2012," kata Executive Vice President KPR BNI Diah Sulianto kepada detikFinance, Senin (20/2/2012).
Diah menambahkan, 40.000 unit didasarkan atas perhitungan yang matang. Penetapan suku bunga efektif FLPP sebesar 7,25%, dengan memperhitungkan komponen biaya seperti biaya operasional dan beberapa komponen lain.
"Suku bunga tersebut merupakan suku bunga khusus yang diberikan untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Yang pasti suku bunga tersebut sudah memperhitungkan komponen biaya," terangnya.
Ia mengatakan BNI sudah sepakat dengan kementerian perumahan rakyat terkait bunga FLPP sebesar 7,25%. "Partisipasi ini merupakan salah satu komitmen BNI untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah dengan angsuran yang terjangkau," paparnya.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo sebelumnya menerangkan, bunga 7,25% telah memperhitungan skema pendanaan perbankan bersama perbankan 50:50. Seluruh bank-bank BUMN seperti BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri setuju bunga FLPP 7,25% meski syarat porsi penyertaan 50:50. Bank Tabungan Negara (BTN) yang masih menginginkan porsi penyertaan 60:40 dengan bunga lebih rendah dari 8%.
Bagi konsumen yang mendapat fasilitas kredit rumah melalui FLPP, selain mendapat bunga lebih rendah, konsumen pun akan mendapat buka yang tetap hingga 15 tahun. Sehingga dengan demikian besaran cicilan yang harus dibayarkan konsumen tetap hingga lunas. Hal ini karena pemerintah menempatkan dana murah kepada bank peserta FLPP.
Sumber : www.finance.detik.com/pasang-bunga-725-bni-bidik-40000-rumah-subsidi-flpp
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar