Membaiknya pasar properti tidak lepas dari kondisi ekonomi Indonesia yang stabil sepanjang April-Juni 2011. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,4% di triwulan II, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi berjalan baik, dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang juga stabil di level Rp 8.598 per dollar AS.
Associate Director Research and Advisory Cushman & Wakefield Arief Rahardjo mengatakan permintaan perkantoran kelas A dan B datang dari para penyewa yang sudah ada (existing). Umumnya mereka bermaksud memperluas ruang perkantoran atau melakukan relokasi ke gedung-gedung yang masih menyediakan ruangan untuk perluasan.
"Permintaan di gedung kelas C kebanyakan datang dari para penyewa kecil, atau dibawah 100 meter persegi. Terdiri atas perusahaan-perusahaan yang baru terbentuk dan juga mereka yang relokasi kantornya dari luar CBD area," kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (14/7/2011).
Sepanjang triwulan II-2011, penyerapan ruang perkantoran sekitar 89.300 m2. Secara kumulatif semester I-2011, tingkat penyerapan mencapai 171.800 m2. Sementara itu, tingkat hunian terus tumbuh 2,2% pada triwulan II menjadi 89,4%. Ini terjadi karena tidak adanya pasokan baru yang masuk pasar perkantoran CBD. Jumlah pasokan kumulatif tetap sebesar 4,13 juta m2.
Perkantoran kelas A yang mengalami penyerapan besar berlokasi di Jalan Thamrin, seperti UOB Tower dan The Plaza. Transaksi ruang perkantoran strata-title (milik) di area CBD juga masih bergairah dengan beberapa transaksi besar antara 1.000-7.700 m2 tercatat selama triwulan-II 2011. Office 8 dan AXA Tower menyatakan telah mencapai tingkat penjualan sebesar 100% dan 70%.
Sumber : www.finance.detik.com/permintaan-sewa-dan-penjualan-kantor-di-jakarta-meningkat
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar