JAKARTA: Perkembangan properti di luar Pulau Jawa terutama didukung faktor jumlah penduduk daerah yang bersangkutan dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang umumnya melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso mengatakan secara nasional pertumbuhan properti di Tanah Air masih dalam koridor perencanaan yakni 60% terpusat di Pulau Jawa dan 40% di luar Pulau Jawa.
"Secara nasional perkembangan properti pada tahun ini cukup baik, tahun ini momen yang baik bagi pertumbuhan industri properti. Properti di daerah juga makin berkembang seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara serta Kepulauan Riau," tutur Setyo saat dihubungi Bisnis, kemarin.
Setyo menjelaskan sejalan dengan semakin berkembangnya properti di daerah, maka infrastruktur seperti jalan raya di daerah yang bersangkutan juga mulai dibangun. Dengan kata lain, lanjutnya, pembangunan infrastruktur di daerah dibangun melalui kerjasama pengembang dengan pemerintah daerah (pemda).
"Secara otomatis infrastruktur akan mulai dibangun dengan berkembangnya properti di daerah itu. Sebagian besar pengembang yang bermain di industri properti adalah pengembang lokal daerah yang bersangkutan," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda. Menurut dia perkembangan properti di daerah memang masih didominasi pengembang lokal, tetapi terbuka bagi pendatang karena memang salah satu kendala di daerah yakni kekurangan sumber daya manusia (SDM).
"Banyak investor pendatang masuk membangun properti di daerah, tetapi terkadang tidak mengetahui pasar setempat dengan baik. Dari situ, banyak investor pendatang yang kemudian berhati-hati karena setiap daerah memiliki karakter dan perilaku pasar sendiri-sendiri," tutur Ali, kemarin.
Terkait dengan hal tersebut, sambung Ali, seharusnya pemda setempat berkampanye kepada investor dan mulai membuka diri sehingga informasi mengenai karakteristik daerah yang bersangkutan dapat diketahui investor pendatang.
Pemda juga seharusnya mulai menyiapkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) daerah dengan baik serta tanah-tanah pemda dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat dikerjasamakan win-win dengan investor.
"RTRW hanya salah satu faktor, ada beberapa yang lain. Tanpa adanya RTRW yang baik dikhawatirkan investor yang masuk jadi sporadis atau malah investor latah [ikut-ikutan membangun] terkumpul pada satu wilayah," imbuhnya.
Dia menambahkan saat ini perlu adanya pembenahan RTRW dengan cepat karena masih belum tertata dengan baik di masing-masing daerah di Indonesia.
Sumber : www.bisnis.com/infrastruktur/properti/ini-momen-baik-bangun-properti-di-luar-jawa
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar