Selasa, 12 Juli 2011

Pengembang Jakarta Minta Apartemen dan Kondominium Dapat Insentif






Jakarta - Pengembang properti meminta pengaturan insentif bagi pelaku usaha yang membangun hunian vertikal masuk dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta tahun 2030. Bangunan tinggi menjadi solusi akan ketersediaan hunian bagi masyarakat ditengah terbatasnya lahan di Jakarta.

"Dalam RTRW diatur insentif untuk pengubahan hunian landed ke vertikal," ungkap anggota Real Estate Indonesia (REI) Jakarta Wawan Dwi Guratno di kantornya Rasuna Office Park, Jakarta, Senin (11/7/2011).

Dikatakannya dengan regulasi itu tentu akan merangsang pengembang untuk membangun proyek-proyek apartemen, atau kondominium. "Bangunan tinggi itu bisa saving. Untuk efisiensi dan pemanfaatan lahan. Dan masyarakat tentu menyesuaikan diri. Jakarta sudah banyak penduduk sampai dengan 12 juta orang," tambah Plt Ketua DPD REI Jakarta Rudy Margono.

REI Jakarta dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta, dan DPRD DKI Jakarta Komisi D telah melakukan audiensi. Ini penting untuk mengakomodir kepentingan pelaku usaha ditengah perkembangan ibukota dalam 20 tahun ke depan.

Usulan lain yang disampaikan REI Jakarta kepada Pemda dan DPRD, adalah perhitungan 30% kawasan hijau di Jakarta. Pengembang meminta, pekarangan hunian dimasukkan dalam perhitungan 30% kawasan hijau tersebut.

Ini penting, pasalnya wilayah Jakarta yang 'hijau' baru 10%. "Bagaimana mengejar 10% tersebut. Bisa nggak dari pekarangan dihitung. Karena implementasi 20% semua menjadi tanggungan developer, maka berimbas kepada konsumen juga," tutur Wawan.

Wawan juga mengaku, perlu ada penghilangan aturan retribusi yang dapat menghambat pembangunan properti di Jakarta, agar investasi proyek efisien. Selain itu, penetapan KLB (Koefisien Lantai Bangunan) dan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) harus seragam dalam wilayah yang sama.

"Azas KDB KLB harus disamakan. Seperti di TB Simatupang antar sisi aturannya beda. kan wilayahnya sama, hanya terpisah oleh tol," ucapnya.

Usulan REI Jakarta terakhir adalah pemerataan pembangunan properti di seluruh Jakarta, khususnya wilayah Barat dan Timur yang masih jauh tertinggal. Jangan hanya berfokus pada wilayah Selatan.

"Koridor pengembangan harus dilakukan secara merata, jangan hanya di Selatan. Barat dan Timur juga. Infrastruktur di Timur khususnya masih jauh tertinggal," tegas Wawan.

Sumber : www.finance.detik.com/pengembang-jakarta-minta-apartemen-dan-kondominium-dapat-insentif

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar