Hotel PopHarris merupakan hotel bintang dua atau budget hotel dari Grup Tauzia. Hotel ini penuh warna dan menerapkan konsep green.
Dinding hotel ini misalnya bukan dinding tembok atau dinding kaca, melainkan dinding yang tembus pandang di mana angin bisa masuk ke dalam. Selain itu konsep green diterapkan pada water heater, water treatment, solar system hotel ini.
Berikut ini wawancara Robert Adhi Ksp dari Kompas.com dengan Marc Steinmeyer, Presiden Direktur Tauzia Management Hotel di Hotel PopHarris Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali, Senin (8/11/10) pagi.
Desain hotel ini sangat colourful dan berbeda dari hotel sejenis. Apa maknanya?
Saya suka warna-warni. Ini melambangkan hidup yang enerjik, penuh warna, tidak membosankan. Ini saya terapkan dalam budget hotel Tauzia pertama di Bali.
Apa kelebihan PopHarris dibandingkan hotel sejenis?
Kami mengembangkan konsep sendiri sejak tiga tahun yang lalu. Tim arsitek dari Perancis bersama dengan tim arsitek Indonesia mengembangkan konsep yang berbeda dengan konsep hotel lainnya yang sejenis. Kami melakukan kreativitas dalam teknologi yang diwujudkan dalam konstruksi fasad, shower, water heater system, dinding tanpa tembok. Kami melakukan inovasi membangun. Itu poin utama.
Dan seperti Anda bisa lihat screen, fasad, shower, water and solar system di hotel ini tampak lebih green.
Konsep kami simpel, unik, friendly. Tak hanya dalam desain, kami juga melakukan manajemen yang lebih simpel, termasuk dalam pemasaran.
-- Marc Steinmeyer
Pekan depan tim dari Perancis audit hotel ini how green is the building. Dari hasil audit ini, mereka akan memberi benchmark, bagaimana PopHarris berstandar internasional berikutnya dibangun.
Kami juga mengundang Green Building Council untuk melakukan penilaian atas proyek green hotel pertama Tauzia ini. PopHarris ingin mempromosikan green environmental yang nyata.
Kalau di Bali, kami bisa menggunakan dinding dengan screen seperti ini, di Jakarta tentu kami tak bisa melakukannya.
Ada rencana membangun dan mengoperasikan PopHarris lainnya di kota-kota lain?
Kami sudah merencanakan membangun 8 PopHarris lainnya, antara lain di Jalan Cokroaminoto Denpasar dan Tuban di Bali, Manado, Jogja, Airport Jakarta, Surabaya, dan dua lagi di Jakarta.
Bagaimana dengan Harris Hotel?
Harris Hotel akan dibuka di Bandung (Festival Mall), Jakarta (FX Sudirman), Batam (Batam Center), Bali (Sunset Road). Dan pada tahun 2012, kami rencanakan membuka 18 Hotel Harris lagi, antara lain di Malang, Surabaya, Sentul City, Puncak, dan Airport Jakarta, empat lagi di Bali, dan di Luwuk Sulawesi.
Apa rahasia Tauzia mengelola hotel Harris dan PopHarris?
Kami memang agresif, memiliki deteminasi tinggi tapi tetap fokus pada kualitas.
Anda dulu CEO Grup Accor Indonesia, jaringan hotel internasional yang terkenal, namun Anda memilih keluar dan membangun perusahaan sendiri, Tauzia. Mengapa?
Memang saat di Accor, saya memiliki posisi yang bagus dan menikmati pekerjaan. Namun Anda tahu, di perusahaan seperti Accor, 30 persen keberhasilan milik Anda, 70 persen untuk citra perusahaan. Kalau Anda punya perusahaan sendiri, keberhasilan 100 persen milik Anda sendiri. Anda terjun dengan parasut Anda sendiri. Dan ini tantangan bagi kami.
Anda mengadopsi dari budget hotel di Eropa?
Karena saya berasal dari Eropa, saya sedikit banyak mengambil dari konsep Eropa. Konsep kami simpel, unik, friendly. Tak hanya dalam desain, kami juga melakukan manajemen yang lebih simpel, termasuk dalam pemasaran. Jumlah karyawan tetap hanya 9 orang.
Konsep kamar kami harus sempurna, tamu bisa tidur nyenyak dengan king bed size seperti halnya hotel bintang lima. Tamu juga mendapatkan fasilitas wifi.
Anda optimistik dengan industri perhotelan di Indonesia?
Kami yakin karena Indonesia negara yang tumbuh dan berkembang pesat. Optimistik bukan berarti tidak realistis. Kuncinya pada determiniasi, kerja keras, konsistensi, dan enerjik baik secara alamiah maupun karakter kepribadian.
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar