Semarang, Pengembangan perumahan bersubsidi dengan skema fasisilitas likuiditas (FL) kian diminati pengembang properti. Dibanding dengan perumahan komersial perbandingannya mencapai 60:40 untuk perumahan bersubsidi tersebut.
CV Anugerah, pengembang Perumahan Beringin Permai misalnya, dari 300 unit yang dibangun di Kelurahan Beringin Kecamatan Ngaliyan, 200 unit diantaranya masuk dalam skema KPR bersubsidi. Anugerah Eni, karyawan pemasaran CV Anugerah mengatakan, animo masyarakat untuk memiliki rumah bersubsidi dengan suku bunga lebih rendah yang berlaku fix rate kian besar. "Fasilitas KPR bersubsidi dirasa sangat membantu konsumen yang akan membeli rumah, terbukti 200 unit yang termasuk dalam pembiayaan tersebut sudah laku terjual," ujarnya, Kamis (18/11).
Sedangkan rumah tipe 21 dan 27 secara otomatis masuk dalam skim pembiayaan KPR bersubsidi. Kedua tipe rumah itu, lanjutnya, dijual dengan kisaran harga antara Rp 75 juta-Rp 105 juta per unit. Dari jumlah itu, nilai KPR berrsubsidi maksimal Rp 80 juta, dimana 10 persen dari harga jual dibayarkan sebagai uang muka. Adapun calon debitur yang bisa mengakses KPR Rumah Sejahtera Tapak ini adalah yang berpenghasilan sampai Rp 2,5 juta.
Selain itu, calon debitur harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) khusus untuk yang ingin mengambil rumah sejahtera tapak. Persyaratannya lainnya, calon debitur harus membeli rumah kepada pengembang yang ada kerjasama dengan pengembang FLPP.
Sementara itu, belum lama ini, Kepala Divisi Syariah BTN Mas Guntur Dwi mengatakan, pertumbuhan kredit perumahan rakyat (KPR) naik 50 persen. Sampai akhir tahun diharapkan realisasi kredit bisa mencapai Rp 10 miliar - Rp 15 miliar. Untuk 'market share', lanjut Guntur, potensi sampai Desember, FLPP yang sudah ditangani mencapai 200 unit.
[Sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/11/18/70882/KPR-Bersubsidi-Makin-Dilirik]
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar