Demikian hasil Survey Harga Properti Residensial Triwulan ke-3 Tahun 2010 oleh Bank Indonesia yang diungkapkan Agus Dinar, Indonesia Country Director of BCI (Building and Construction Interchange) Asia dalam Seminar Construction Outlook 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis ( 25/11/2010 ).
Sebanyak 73 persen responden dari konsumen properti masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam membeli properti residensial pada seluruh tipe bangunan. Sisanya, konsumen menggunakan fasilitas pembayaran secara tunai bertahap (17,8 persen) dan bentuk tunai (8,3 persen). Adapun tipe rumah yang paling banyak dibeli dengan fasilitas KPR adalah tipe yang berukuran kecil (80,8 persen).
Agus menilai, dalam transaksi pembelian properti, fasilitas KPR makin banyak digunakan oleh konsumen karena turunnya suku bunga dan kemudahan dalam mengakses kredit properti yang ditawarkan oleh sejumlah bank. "Kalangan perbankan umumnya memberikan tingkat bunga KPR pada kisaran antara 9 dan 12 persen," ujar Agus.
Mengenai pembiayaan pembangunan properti, Agus mengatakan, sebanyak 58,4 persen responden dari perusahaan pengembang memperlihatkan dana internal perusahaan jadi sumber utama pembiayaan pembangunan properti. "Dana internal tersebut umumnya berasal dari laba ditahan dan modal disetor. Lainnya, dari kredit perbankan (22,6 persen) dan uang muka pembayaran dari calon pembeli (15,9 persen)," ujarnya.
[Sumber: http://properti.kompas.com/index.php/read/2010/11/25/11421518/KPR.Pilihan.Utama.Pembelian.Properti-12]
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar