Jumat, 01 Juni 2012

Bercerita Lewat Bingkai

detail berita
(foto: decor8blog)
BINGKAI kerap dianggap sebagai elemen yang bisa menghilangkan kesan kaku pada dinding bangunan. Bagaimana mengaplikasikannya agar terlihat bagus di rumah?

Bingkai memang hanya sebuah elemen kecil dalam interior. Namun, percaya atau tidak, dari hal yang kecil itu, kesan rumah yang awalnya biasa-biasa saja, bisa berubah menjadi luar biasa. Bingkai lazim dipadukan dengan foto, lukisan, poster, atau bahkan kain tradisional dari berbagai daerah. Karena itu, kehadiran elemen satu ini bisa menjadi nilai tambah bagi penghuni rumah. Itu karena isi yang terdapat di dalamnya rata-rata memiliki kenangan atau cerita tersendiri.

Dilihat dari bahan dasar pembuatnya, bingkai terbagi menjadi empat jenis yakni kayu, fiber, gypsum (cetakan), dan aluminium. Dari empat jenis bahan tersebut, yang paling digemari adalah bingkai kayu karena karakternya natural sehingga cocok untuk desain rumah apa saja. Bentuknya pun cukup beragam, bergantung pada tema yang ingin ditampilkan.

Kendati demikian, bentuk cantik bingkai akan menjadi percuma jika teknik pemasangannya di dalam ruangan tidak tepat. Karena itu, sebaiknya Anda mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan agar saat hendak memasang frame, tampilannya menjadi bagus.

Arsitek Briyan Talaosa menuturkan, cara pengaplikasian frame ada dua, yakni digantung di dinding dan diletakkan di atas furnitur lain seperti meja konsol, ambalan, atau lemari kabinet. Bingkai gantung hanya berinteraksi dengan dinding, tidak dengan furnitur, tetapi secara tema atau gaya dekorasi interior tetap berkaitan.

Untuk pemasangan pada dinding, hal yang harus diperhatikan adalah proporsi ukuran frame terhadap besaran dinding. Dalam arti, ukuran frame harus disesuaikan dengan luas dinding. Dimensi frame sangat menentukan estetika penempatan frame. Ukuran bingkai umumnya berkaitan dengan unsur lain, seperti besaran sisi dinding sebagai media untuk meletakkan bingkai itu. Artinya, komposisi sangat menentukan kenyamanan mata penikmatnya.

Jangan sampai pada bidang yang cukup luas, Anda hanya meletakkan frame yang komposisinya amat kecil hingga nyaris tak terlihat karena terlalu mungil. Begitupun dengan komposisi yang dipilih, sangat bergantung pada luas dan bentuk sisi dinding yang hendak Anda dekorasi dengan bingkai.

Jika pada satu sisi dinding Anda ingin tempatkan frame foto yang jumlahnya lebih dari satu, yang harus Anda lakukan adalah jeli dalam mengorganisasi komposisi peletakan bingkai tersebut berdasarkan ukuran dan komposisi gambar yang ada di frame.

"Bisa saja pada satu sisi dinding Anda meletakkan frame foto dalam jumlah yang sangat banyak, atau bahkan full sampai satu area dinding ditutupi dengan frame, sepanjang peletakan dan kesesuaian materi foto tidak acak-acakan," kata Briyan. Sebagai contoh, foto kenangan dari usia bayi sampai lansia diatur seperti alur cerita, lalu letakkan pada satu area dinding yang cukup besar.

Sementara, bingkai yang diaplikasikan dalam posisi duduk, biasanya akan bersentuhan dengan furnitur sebagai tempat display. Dalam hal ini, pengaturan komposisinya harus ada yang diperhatikan. Misalnya, Briyan menyebutkan, kesesuaian warna bingkai dengan furnitur sebagai wadah atau malah kesesuaian antara material dan finishing bingkai dengan furnitur itu sendiri.

Alternatif komposisi peletakan bingkai yang lain bisa didasarkan pada ukuran atau tema materi fotonya. Meski demikian aturannya, hal tersebut tidak lantas dijadikan patokan baku.

Sumber : www.property.okezone.com/bercerita-lewat-bingkai

Cari rumah Propertykita ahlinya...!!

Cari rumah dijual  yang aman nyaman asri dan siap huni..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar