Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan di sisi lain pemerintah memiliki target pembiayaan FLPP di 2012 hingga Rp 6,7 triliun untuk pembiayaan 219.000 unit rumah. Target ini dianggap terlalu tinggi karena adanya indikasi tersebut.
"Penurunan suku bunga sudah bagus, namun jangan sampai penyerapan nya lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar Rp 3,7 triliun. Target Rp 6,7 triliun dikhawatirkan terlalu tinggi melihat kuota dari bank pelaksana diperkirakan hanya Rp 3,5 triliun belum lagi kendala kesiapan bank di lapangan," katanya kepada detikFinance, Rabu (22/2/201).
Ia berharap perbankan lain diluar BTN, BNI, BRI dan Mandiri untuk memanfaatkan kondisi ini untuk berpartisipasi membiayai program FLPP. Jika tidak, maka target untuk mengurangi kekurangan rumah (backlog) di Indonesia bakal makin berat.
"Karenanya ini kesempatan untuk bank lain untuk dapat merealisasikan target tersebut dengan mempersiapkan infrastruktur agar tidak menjadi kendala,"katanya.
Menurutnya berdasarkan data yang ada, penyaluran FLPP tahun 2011 mencapai Rp. 3,7 Triliun dengan jumlah 109.592 unit dan meningkat sangat tinggi dibandingkan tahun 2010 yang hanya mencapai Rp 242 miliar dengan jumlah 7.959 unit. Ia mengatakan BTN menyalurkan 99,8% dari jumlah unit atau sebesar 93,5% dari total nilai penyaluran FLPP. Tahun ini BTN menargetkan penyaluran kredit rumah subsidi 120.000 unit.
Namun secara keseluruhan selama periode 2010-2011 bank peserta FLPP telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 120.814 unit senilai Rp 4,05 triliun. Penyaluran KPR FLPP terbanyak di Pulau Jawa dengan jumlah 81.375 unit dengan nilai Rp 2,72 triliun.
Sebelumnya bank-bank penyalur FLPP memang telah sepakat menurunkan bunga KPR subsidi menjadi 7,25% dari sebelumnya berada di level 8,15-8,5%, dengan nilai KPR Rp 50-80 juta, dan bunga 9,25-9,9% untuk KPR susun dengan nilai Rp 90-135 juta
Sumber : www.finance.detik.com/ssst-bunga-kpr-subsidi-turun-kucuran-kredit-bisa-menciut
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar