JAKARTA, Direktur Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengingatkan, agar target rumah murah bersubsidi tercapai, bank-bank penyalur KPR rumah subsidi harus serius mempersiapkan diri. Apalagi, ia menilai, tiga bank lain selain Bank Tabungan Negara dinilai belum siap secara infrastruktur untuk melaksanakan FLPP dengan bunga baru.
"Tiga bank selain BTN perlu ekstra persiapan karena infrastruktur mereka belum siap," kata Ali kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Menurut Ali, target Kemenpera sebanyak 219.000 unit rumah, menurutnya, akan sulit terpenuhi karena ketidaksiapan infrastruktur ini. Ketidaksiapan ini dikhawatirkan membuat capaian target pembiayaan rumah menurun.
Indikasi ini, jelasnya, bisa dilihat dari turunnya realisasi yang dilakukan oleh bank, untuk skema pembiayaan 50:50 dengan bunga 7,25 persen.
Sebelumnya diberitakan, Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN menyampaikan, dengan PKO baru ini pihaknya akan menggelontorkan kredit lebih dari Rp 1 triliun atau sekitar untuk 12.000 sampai 13.000 unit rumah. Target ini lebih rendah dibandingkan realisasi sepanjang tahun 2011 yang mencapai Rp 3,51 triliun untuk 104.659 unit rumah. Tahun lalu, bunga FLPP di kisaran 8 persen.
Iqbal mengakui, pihaknya mengurangi penyaluran FLPP. Namun, ia menegaskan kebijakan ini lebih karena sumber pendanaan yang sulit. BTN memang berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun pada semester II 2012. Akan tetapi, belum cukup menopang target.
Sumber : www.properti.kompas.com/Property.Watch.Rumah.Murah.Bersubsidi.Sulit.Tercapai
"Tiga bank selain BTN perlu ekstra persiapan karena infrastruktur mereka belum siap," kata Ali kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Menurut Ali, target Kemenpera sebanyak 219.000 unit rumah, menurutnya, akan sulit terpenuhi karena ketidaksiapan infrastruktur ini. Ketidaksiapan ini dikhawatirkan membuat capaian target pembiayaan rumah menurun.
Indikasi ini, jelasnya, bisa dilihat dari turunnya realisasi yang dilakukan oleh bank, untuk skema pembiayaan 50:50 dengan bunga 7,25 persen.
Sebelumnya diberitakan, Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN menyampaikan, dengan PKO baru ini pihaknya akan menggelontorkan kredit lebih dari Rp 1 triliun atau sekitar untuk 12.000 sampai 13.000 unit rumah. Target ini lebih rendah dibandingkan realisasi sepanjang tahun 2011 yang mencapai Rp 3,51 triliun untuk 104.659 unit rumah. Tahun lalu, bunga FLPP di kisaran 8 persen.
Iqbal mengakui, pihaknya mengurangi penyaluran FLPP. Namun, ia menegaskan kebijakan ini lebih karena sumber pendanaan yang sulit. BTN memang berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun pada semester II 2012. Akan tetapi, belum cukup menopang target.
Sumber : www.properti.kompas.com/Property.Watch.Rumah.Murah.Bersubsidi.Sulit.Tercapai
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar