Seiring padatnya lahan perkotaan, banyak orang berinvestasi pada hunian vertikal. Sebut saja apartemen atau kondominium. Mau tak mau, investasi ini akan menjadi pilihan banyak orang di kemudian hari.
Sebagai alat investasi, pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya "Rahasia Menjadi Miliarder Properti", mengungkapkan, apartemen dan kondominium memiliki beberapa kelebihan.
Apartemen banyak diminati dan memiliki permintaan tinggi, terutama di kawasan Central Business District (CBD), kawasan pemukiman ekspatriat, dan lingkungan kampus. Kawasan CBD di Jakarta terdiri dari Jalan Sudirman - Thamrin, Gatot Subroto, dan Rasuna Said. Kawasan kemang banyak diguni oleh para ekspatriat. Apartemen dekat lingkungan kampus kini banyak bermunculan di Serpong, Tangerang.
Kelebihan lainnya, apartemen biasanya disewakan untuk 2 - 3 tahun. Penyewaan apartemen dilakukan untuk mendekatkan penyewa dengan lokasi kegiatannya, misalnya kantor. Maka, investasi akan kembali rata-rata sekitar dua atau tiga tahun.
Oleh karena permintaan tinggi, maka risiko kekosongan apartemen rendah. Apabila penyewa merasa nyaman tinggal di apartemennya, ia akan terus menempati. Masyarakat juga mulai terbiasa tinggal di hunian vertikal, sehingga unit-unit kosong begitu diminati.
Investasi pada apartemen memiliki capital rate tinggi, di kisaran 7 - 10 persen. Dengan risiko kekosongan unit rendah, maka income yang datang dari sewa unit lancar. Namun, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal dalam berinvestasi apartemen atau kondominium.
Pertama, pemilik harus jeli memilih lokasi apartemen. Kawasan yang jauh dari pusat kota dan pusat bisnis umumnya kurang prospektif dijadikan lokasi apartemen atau kondominium. Kedua, pemilik harus jeli memilih manajemen gedung. Manajemen yang baik senantiasa memperhatikan faktor kenyamanan penghuni serta perbaikan fasilitas. Bila masalah kenyamanan dan fasilitas tak ditanggapi serius, penyewa bisa tidak betah dan "kabur".
Sumber : www.properti.kompas.com/Meraup.Untung.Investasi.Apartemen
Sebagai alat investasi, pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya "Rahasia Menjadi Miliarder Properti", mengungkapkan, apartemen dan kondominium memiliki beberapa kelebihan.
Apartemen banyak diminati dan memiliki permintaan tinggi, terutama di kawasan Central Business District (CBD), kawasan pemukiman ekspatriat, dan lingkungan kampus. Kawasan CBD di Jakarta terdiri dari Jalan Sudirman - Thamrin, Gatot Subroto, dan Rasuna Said. Kawasan kemang banyak diguni oleh para ekspatriat. Apartemen dekat lingkungan kampus kini banyak bermunculan di Serpong, Tangerang.
Kelebihan lainnya, apartemen biasanya disewakan untuk 2 - 3 tahun. Penyewaan apartemen dilakukan untuk mendekatkan penyewa dengan lokasi kegiatannya, misalnya kantor. Maka, investasi akan kembali rata-rata sekitar dua atau tiga tahun.
Oleh karena permintaan tinggi, maka risiko kekosongan apartemen rendah. Apabila penyewa merasa nyaman tinggal di apartemennya, ia akan terus menempati. Masyarakat juga mulai terbiasa tinggal di hunian vertikal, sehingga unit-unit kosong begitu diminati.
Investasi pada apartemen memiliki capital rate tinggi, di kisaran 7 - 10 persen. Dengan risiko kekosongan unit rendah, maka income yang datang dari sewa unit lancar. Namun, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal dalam berinvestasi apartemen atau kondominium.
Pertama, pemilik harus jeli memilih lokasi apartemen. Kawasan yang jauh dari pusat kota dan pusat bisnis umumnya kurang prospektif dijadikan lokasi apartemen atau kondominium. Kedua, pemilik harus jeli memilih manajemen gedung. Manajemen yang baik senantiasa memperhatikan faktor kenyamanan penghuni serta perbaikan fasilitas. Bila masalah kenyamanan dan fasilitas tak ditanggapi serius, penyewa bisa tidak betah dan "kabur".
Sumber : www.properti.kompas.com/Meraup.Untung.Investasi.Apartemen
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar