BI mencatat, setidaknya ada tiga faktor yang memicu kenaikan harga rumah, yaitu kenaikan harga bahan bangunan, tingginya upah pekerja, dan tingginya biaya perizinan. Ambil contoh harga semen, pasir, dan batu bata yang sudah naik 1,15% pada kuartal keempat 2011 dari kuartal ketiga 2011.
Hal paling menarik, ternyata kenaikan harga rumah kecil lebih tajam ketimbang rumah menengah dan besar. Di kuartal keempat 2011 lalu, harga rumah kecil naik 1,15% dari kuartal ketiga dan 5,05% dari kuartal keempat 2010. Survei ini didapat dari 14 kota besar di seluruh Indonesia.
Menurut proyeksi tim statistik sektor riil BI, harga rumah di kuartal satu tahun ini akan tetap meningkat walaupun lebih lambat. Kenaikannya diprediksi hanya 0,83% dari kuartal keempat 2011 dan 3,60% dari kuartal pertama 2011.
Rumah kecil diperkirakan kembali mengalami kenaikan paling tinggi, sebesar 1,22% (kuartal sebelumnya) dan 4,83% dari kuartal pertama 2011. Di sisi lain, BI juga mencatat 77,23% konsumen mengandalkan kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk bertransaksi. Sisanya, 14,13% memilih pembayaran dengan cara tunai bertahap dan hanya 8, 64% yang membayar tunai alias cash keras.
Pengguna KPR bertambah dibanding 74,56% di kuartal sebelumnya. Adapun suku bunga rata-rata ada di angka 9% sampai 12%.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Perdana Gapuraprima Tbk, Rosihan Saad, sebenarnya tidak terlalu relevan menghubungkan ukuran rumah dengan kenaikan harga. Hanya saja, dia bilang, rumah kecil mendatangkan margin lebih kecil, sehingga jika ada kenaikan harga bahan bangunan, otomatis pengambang akan menaikkan harga jualnya.Sumber ; www.properti.kompas.com/Harga.Rumah.Kecil.Paling.Melejit
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar