Lukman Hakim, Asisten Deputi Penyediaan Rusun dan Rumah Tapak Kempera menuturkan, pihaknya telah menyiapkan draf usulan untuk menaikkan seluruh jenis rumah bersubsidi, mulai dari rumah sejahtera, rumah murah, rumah sangat murah, hingga rumah sederhana sewa.
"Semua itu sudah waktunya naik," ungkapnya, Kamis (3/11/2011) kemarin.
Ambil contoh, untuk rumah susun sederhana milik (rusunami) yang sekarang harganya Rp 144 juta per unit. Tahun depan, harga rusunami ini akan naik 25%-39% menjadi Rp 180 juta-Rp 200 juta per unit. Selain rusunami, harga rumah sangat murah yang saat ini Rp 4 juta per unit juga akan naik hingga 25% atau Rp 5 juta-Rp 6 juta per unit.
Ia menuturkan, rencana kenaikan ini wajar karena sudah sejak lima tahun lalu harga rumah tersebut mandek. Padahal, tiap tahun ada kenaikan inflasi yang menyebabkan harga tanah dan bahan bangunan terus membumbung.
Harga cat misalnya, sejak awal 2011 sudah naik hingga 14%. Sedangkan harga batu bata sudah naik hingga 45%.
Lukman menuturkan, rencana ini juga untuk mendorong minat pengembang swasta. Selama ini, mereka malas membangun rumah sederhana karena harganya stagnan. Padahal, kebutuhan rumah tidak seimbang dengan kebutuhan rumah tangga yang mencapai 710.000 tiap tahun.
"Angka kekurangan rumah (backlog) tahun 2011 saja mencapai 13,6 juta unit rumah," ungkapnya.
Sumber : www.properti.kompas.com/Waduh.Kabar.Buruk.Bagi.yang.Butuh.Rumah.Murah.
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar