Menurut Andy, Marketing dari Principal door, yang dikembangkan oleh PT Corus International, pintu baja bisa dikatakan ramah lingkungan karena tidak menyentuh hutan dan menggunakan kayu sebagai bahan bakunya.
"Kami memakai bahan baku bijih besi, yang banyak diproduksi baik di dalam atau luar negeri. Dengan tidak memakai kayu sebagai bahan untuk pintu, kami berupaya ramah terhadap lingkungan," ujarnya di Pameran Konstruksi 2011 di Jakarta Convention Center, Rabu (23/11/2011).
Pintu dari baja, Andy mengakui, memang lebih mahal dibandingkan pintu kayu. Namun, dengan harga sedikit mahal, pemanfaatan pintu baja begitu tuntas tanpa perawatan sebagai kelebihannya.
"Kalau pintu kayu harus perawatan lagi, berapa tahun kemudian harus di pelitur atau cat ulang. Sementara pintu baja sekali pasang selesai, perawatan, ya, sekedar membersihkan debu untuk pintu bermotif," jelasnya.
Untuk pintu-pintu produk Principal, lanjut Andy, memiliki beberapa keunggulan bahan yang dicampur alumunium sehingga tahan terhadap korosi, tahan banjir dan cuaca buruk.
"Pintu baja sudah pasti antirayap, lalu untuk diterapkan di Indonesia yang beriklim tropis sangat cocok, karena tidak ada penyusutan dan pemuaian saat sudah dipasang," ujarnya.
Meski pasarnya belum meluas, namun Andy optimis pintu baja akan digemari oleh masyarakat. Dari berbagai jenis pintu, saat ini yang banyak dipilih adalah dari berjenis minimalis. Selain minim perawatan, jenis pintu ini tampak elegan.
Di Principal, rentang harga pintu untuk desain minimalis dibenderol mulai Rp 3 jutaan asmpai Rp 4 jutaan. Sementara untuk pintu stainless steel diberi harga Rp 8 jutaan, pintu bermotif dibanderol Rp 3 jutaan - Rp 4 jutaan. Untuk ukuran yang tersedia, lebar pintu mulai 830 sampai 30 sentimeter, dan untuk tingginya mencapai 2, 10 meter dan 2, 20 meter.
Sumber : www.properti.kompas.com/Tak.Ada.Salahnya.Beralih.dari.Pintu.Kayu
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar