Sebutlah misalnya, Anda memilih gaya retro 1960-an sebagai gaya utama interior rumah. Sebagai aksennya tema sekunder dari gaya eklektik.
Elemen retro 1960-an bisa diwujudkan lewat bermacam furnitur berukuran besar, seperti sofa, meja kursi, tempat tidur, dan peletakannya pada dinding lebar. Sementara, elemen eklektik dituangkan pada nakas, konsol, dan aksesoris interior mungil.
Gaya lainnya, misalnya, gaya utama new modern, maka dapat menggunakan warna monokrom pada dinding seperti kuning gading, cokelat, hitam, atau putih. Warna monokrom akan membuat ruangan terasa lebih lapang.
Panel kayu dapat digunakan pada satu sisi dinding, atau kursi tunggal dengan bantal sofa dan pernik aksen lainnya. Sementara, gaya sekundernya dapat ditempatkan aksen bernada retro seperti kursi malas.
Selain memberi tema pada ruangan, ada dua trik lain untuk memadu-padankan gaya. Memilih fokus utama dalam ruangan kamar tidur, misalnya. Maka, fokus utamanya adalah tempat tidur.
Setelah dipilih, tentukan peletakkannya agar tepat. Nah, furnitur lainnya akan menyesuaikan dengan keberadaan tempat tidur.
Trik lainnnya bisa dilakukan dengan mengatur lay out ruangan. Mengatur ulang tata letak furnitur atau perabotan harus memperhatikan letak jendela dan pintu. Jangan sampai bukaan jendela dan pintu terhalang penempatan lay out baru.
Sumber : www.properti.kompas.com/Komposisi.3.1.Trik.Menguatkan.Karakter.Desain
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar