
Sampai saat ini pemerintah dan perbankan masih belum menemui titik temu soal komposisi dana penyertaan atau likuiditas yang sangat menentukan penurunan suku bunga kredit perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan tetap Rp 2,5-4,5 juta per bulan.
Kabarnya komposisi yang diminta oleh kementerian perumahan rakyat yaitu 50:50, artinya dana FLPP 50% itu disiapkan pemerintah dan dana bank dari pasar 50%. Sehingga perbankan mengaku berat jika menurunkan bunga kredit FLPP dari sebelumnya 8,15% (fixed rate) menjadi 5% atau 6%, kecuali jika pemerintah sanggup bersedia memasang komposisi dana murah FLPP di perbankan dengan komposisi 80%
"Proses pembahasan suku bunga dengan bank pelaksana pada dasarnya sedang berjalan, kita harapkan akan tercapai tingkat suku bunga terbaik yang disepakati dengan para bank pelaksana," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, Sri Hartoyo kepada detikFinance, Kamis (19/1/2012)
Ia menegaskan mekanisme FLPP yang sebelumnya sudah berjalan, pada dasarnya tidak ada dana murah yang ditempatkan pemerintah di bank. Dana murah baru secara efektif dikucurkan pemerintah ke bank ketika KPR diterbitkan oleh bank pelaksana dari FLPP.
Sebelumnya pada Perjanjian Kerja Sama Operasional (PKO) pemerintah dengan BTN, komposisi skim subsidi kredit perumahan ini disepakti 60:40, yaitu pemerintah 60% sementara perbankan 40%.
"Komposisi dan suku bunga sangat berkaitan, jadi belum bisa ditentukan sekarang," kata Sri.
Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yang mendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yang rendah dengan cicilan flat selama cicilan 10-15 tahun.
Hal ini karena pemerintah telah menempatkan dana murah diperbankan, sehingga bank bisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kredit komersial lainnya. Program ini dimulai 1 Oktober 2010 untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Selama 2011 penyerapan FLPP kurang sukses karena masih banyak kendala di lapangan mulai dari masalah administrasi sampai masih rendahnya minat pengembang membangun rumah yang dibiayai FLPP.
Sumber : www.finance.detik.com/ini-penyebab-perbankan-ogah-turunkan-kredit-rumah-subsidi-flpp
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar