foto: rumah pengungsi Aceh/mystateofequilibrium
Hal inilah yang dilakukan para arsitek Indonesia. Ternyata, tanpa banyak diketahui publik, banyak dari mereka yang mengabdikan diri dan menciptakan karya-karya sosial dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Contohnya dapat dilihat dari beberapa pembangunan kembali kawasan pemukiman yang dilanda bencana, seperti di Dusun Diwai Makam, Aceh yang dihempas tsunami, Mentawai dan Jogja yang diguncang gempa, serta bantuan dalam perbaikan situs Situ Gintung yang jebol beberapa waktu lalu.
"Kami para arsitek Indonesia membuat sebuah gerakan yang disebut Comitee Social Responsibility, ini merupakan langkah wujud kepedulian pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Jadi, arsitek itu jangan hanya dilihat dari satu aspek saja, misalkan yang mendesain bangunan tinggi, baru bisa dinilai berprestasi. Tidak seperti itu," jelas Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia Endy Subijono, saat ditemui di The City Tower, Jakarta kemarin.
Dalam kesempatan itu pula, Endy menegaskan perihal prestasi anak bangsa yang sudah mendunia tapi tidak diketahui publik. Seperti karya Eko Prawoto yang mendesain rumah-rumah pasca gempa yang telah dikenal hingga Sri Lanka, dan Ketut Artane dan Popo Dane di Bali yang karyanya terkenal sangat mencirikan arsitektur Bali.
"Jadi, mereka memang mengerjakan karya arsitektur tetapi berdasarkan kebutuhan masyarakat maupun lingkungan. Dan tentunya hasilnya sangat berguna," imbuhnya.
Sumber : www.property.okezone.com/social-responsibility-jadi-fokus-arsitek-indonesia
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar