PENGGABUNGAN dua fungsi ruang adalah trik jitu menyiasati keterbatasan lahan dalam hunian. Saat ini dengan semakin terbatasnya lahan yang tersedia di perkotaan untuk hunian, akan menuntut adanya efisiensi dalam memanfaatkan lahan yang ada. Untuk daerah-daerah pusat kota dengan tingkat kepadatan yang tinggi dan harga tanah yang relatif mahal, cenderung menuntut penggunaan bangunan secara vertikal atau ke atas.
"Keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah ini juga membuat para developer mengembangkan perumahan dengan tipe-tipe kecil dengan ukuran ruangan yang tentunya semakin terbatas," ujar MuhammadThamrin, salah seorang pengembang di Makassar.
Penggabungan ruang tamu dan ruang keluarga akhirnya menginsiprasi Thamrin pada rumah yang sedang dikembangkan, seperti di Grand Properti Jalan Muh Tahir, Makassar atau rumah pribadi di Graha Modern Alauddin. " Karena keterbatasan lahan, maka berdasarkan prioritas meniadakan fungsi ruang tamu dan dikonversi atau dialihkan menyatu dengan ruang keluarga," terang Thamrin.
Apa alasan sehingga itu dilakukan? Sebenarnya ada beberapa alasan yang mendasar. Menurut Thamrin, tingkat kesibukan keluarga. Saat ini sudah menjadi kelaziman dan kewajaran dalam keluarga yaitu ketika suami maupun istri sama-sama bekerja mencari nafkah dan tinggal di pinggiran atau luar kota. Sehingga pada siang hari rumah cenderung kosong dan hanya ditempati pembantu.
"Kalau kita ingin mengadakan pertemuan dengan teman atau saudara maka dilakukan di dekat tempat kerja atau tempat lain dan bukan di rumah tinggal," tuturnya.
Alasan lain, tingkat kunjungan tamu yang relatif rendah karena masing-masing orang memiliki kesibukan sendiri-sendiri, tidak memiliki banyak waktu untuk ngerumpi dan semakin jarang bersosialisasi dengan saling mengunjungi tetangga dan aktivitas sosial lebih banyak dilakukan di luar rumah. Kecuali jika ada acara keluarga. Itu pun butuh ruang luas, sehingga memang lebih fungsional jika disatukan saja.
"Mereka yang datang berkunjung ke rumah cenderung orang yang sudah dikenal atau anggota keluarga sehingga tidak diperlukan batas-batas privasi yang ketat sehingga ruang keluarga sebagai tempat penerima jadi lebih pas," tutur Thamrin panjang lebar.
Kondisi seperti itu juga hadir di kediaman Muh Natsir Mardan dan Imelda Natsir di Jalan. Ruang tamu dan keluarga menyatu untuk mensiasati rumah mungilnya.
Karena menampung dua fungsi sekaligus, Imelda memprioritaskan fungsi ruang keluarga. "Agar maksimal kami hanya meletakkan partisi sebagai pembatas. Sedangkan perabot atau rak TV ada di pojok lain. Perabot ini sekaligus meminimalisir penggunaan ruang yang tidak efektif, sehingga jika ada tamu yang datang, layar tvnya tidak akan terlihat langsung oleh tamu," tutur Marwah kepada FAJAR beberapa waktu lalu.
Meletakkan perabot kursi ruang duduk yang nyaman sesuai fungsinya harus menjadi pertimbangan utama jika ingin menyatuhan dua ruangan ini. Itu karena ruangan ini tentu menjadi area yang paling sering dijadikan untuk beraktivitas.
Sumber : www.fajar.co.id/dua-ruang-jadi-satu-fungsi
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
"Keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah ini juga membuat para developer mengembangkan perumahan dengan tipe-tipe kecil dengan ukuran ruangan yang tentunya semakin terbatas," ujar MuhammadThamrin, salah seorang pengembang di Makassar.
Penggabungan ruang tamu dan ruang keluarga akhirnya menginsiprasi Thamrin pada rumah yang sedang dikembangkan, seperti di Grand Properti Jalan Muh Tahir, Makassar atau rumah pribadi di Graha Modern Alauddin. " Karena keterbatasan lahan, maka berdasarkan prioritas meniadakan fungsi ruang tamu dan dikonversi atau dialihkan menyatu dengan ruang keluarga," terang Thamrin.
Apa alasan sehingga itu dilakukan? Sebenarnya ada beberapa alasan yang mendasar. Menurut Thamrin, tingkat kesibukan keluarga. Saat ini sudah menjadi kelaziman dan kewajaran dalam keluarga yaitu ketika suami maupun istri sama-sama bekerja mencari nafkah dan tinggal di pinggiran atau luar kota. Sehingga pada siang hari rumah cenderung kosong dan hanya ditempati pembantu.
"Kalau kita ingin mengadakan pertemuan dengan teman atau saudara maka dilakukan di dekat tempat kerja atau tempat lain dan bukan di rumah tinggal," tuturnya.
Alasan lain, tingkat kunjungan tamu yang relatif rendah karena masing-masing orang memiliki kesibukan sendiri-sendiri, tidak memiliki banyak waktu untuk ngerumpi dan semakin jarang bersosialisasi dengan saling mengunjungi tetangga dan aktivitas sosial lebih banyak dilakukan di luar rumah. Kecuali jika ada acara keluarga. Itu pun butuh ruang luas, sehingga memang lebih fungsional jika disatukan saja.
"Mereka yang datang berkunjung ke rumah cenderung orang yang sudah dikenal atau anggota keluarga sehingga tidak diperlukan batas-batas privasi yang ketat sehingga ruang keluarga sebagai tempat penerima jadi lebih pas," tutur Thamrin panjang lebar.
Kondisi seperti itu juga hadir di kediaman Muh Natsir Mardan dan Imelda Natsir di Jalan. Ruang tamu dan keluarga menyatu untuk mensiasati rumah mungilnya.
Karena menampung dua fungsi sekaligus, Imelda memprioritaskan fungsi ruang keluarga. "Agar maksimal kami hanya meletakkan partisi sebagai pembatas. Sedangkan perabot atau rak TV ada di pojok lain. Perabot ini sekaligus meminimalisir penggunaan ruang yang tidak efektif, sehingga jika ada tamu yang datang, layar tvnya tidak akan terlihat langsung oleh tamu," tutur Marwah kepada FAJAR beberapa waktu lalu.
Meletakkan perabot kursi ruang duduk yang nyaman sesuai fungsinya harus menjadi pertimbangan utama jika ingin menyatuhan dua ruangan ini. Itu karena ruangan ini tentu menjadi area yang paling sering dijadikan untuk beraktivitas.
Sumber : www.fajar.co.id/dua-ruang-jadi-satu-fungsi
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar