(foto: ist.)
Tanaman Air
Dekade 90-an merupakan awal populernya tanaman air dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga masa yang akan datang. Ini terbukti dengan makin bertambahnya ragam jenis tanaman air yang ditawarkan pedagang tanaman hias. Sebagian besar berasal dari perairan Indonesia, tetapi ada juga yang sengaja diimpor dari Negara-negara lain.
Sebenarnya tanaman air, misalnya eceng gondok, dapat digolongkan dalam kelompok tanaman liar bahkan bisa dianggap sebagai gulma (tanaman pengganggu). Karena cepat beranak pinak dan akar serabutnya dapat merambah ke mana-mana, ini berpotensi menguasai dan memonopoli lahan serta menyingkirkan tanaman lain. Oksigen pun dapat direbutnya hingga mematikan ikan-ikan yang hidup di bawahnya.
Namun, karena sosoknya yang begitu eksotis dan natural, para pemilik rumah yang menginginkan kebunnya bersuasana alami seakan-akan berlomba-lomba memunculkan tanaman ini di kebunnya baik dalam kolam maupun dalam berbagai wadah cantik. Sebagai tanaman hias, tanaman air tidak selalu membutuhkan lahan berupa kolam. Penanaman dalam wadah, selain dapat dipindah-pindahkan, juga merupakan solusi yang tepat bagi Anda yang halaman rumahnya tidal luas.
Sebelum memutuskan untuk membelinya, Anda perlu mengetahui bahwa pada dasarnya terdapat empat tipe tanaman air yang masing-masing membutuhkan tempat tumbuh yang berbeda sesuai dengan habitat aslinya.
Tanaman Air Oksigen (Oxygenerator)
Dalam sebuah akuarium, selain ikan-ikan hias, Anda pasti melihat pula tumbuh-tumbuhan hijau. Bentuk fisiknya amat beragam. Ada yang seperti pita berjurai, ada yang mirip daunt alas, dan ada pula yang menyerupai bulu-bulu halus. Semuanya menciptakan penampilan yang menarik dalam sebuah akuarium. Awalnya, fungsi tanaman air tipe ini, misalnya Wallisneria spirialis dan ganggang air, adalah tempat berlindung dan penyimpanan telur-telur ikan, serta untuk menyerap kandungan garam yang berlebihan sekaligus membersihkan udara yang masuk ke dalam air.
Tanaman Air Mengapung (Floating Plant)
Ragam tanaman air ini memang tidak terlalu banyak, yang pasti Anda kenal adalah eceng gondok dan apu-apu. Akar kedua tanaman ini tidak tertanam dalam lumpur di dasar kolam, melainkan menggantung ke bawah air.
Tanaman Lumpur (Bog Plant)
Berbeda dengan tanaman air mengapung, akar tanaman ini malah mengapung di permukaan air. Jadi, untuk menanamnya tidak dibutuhkan media Lumpur, cukup letakkan begitu saja di permukaan air. Tanaman tipe inilah yang banyak ditawarkan penjual tanaman hias. Yang berbunga antara lain pontederia, sagiatria, water poppy, dan melati air. Ada pula yang berdaun saja, misalnya giant arum, papyrus, dan ilalang air. Semua tanaman ini tumbuh dari media Lumpur yang berada di bawah air dan umumnya tumbuh merumpun cenderung meninggi.
Tanaman Pinggir (Marginal Plant)
Berbeda dengan tanaman Lumpur, tipe tanaman ini justru tumbuh di genangan air atau di tempat yang tanahnya selalu basah. Di habitat aslinya, tanaman ini muncul di pinggir-pinggir sungai kecil atau rawa. Termasuk tipe ini adalah bunga iris yang berwarna kuning pucat, ungu muda, dan putih.
Sumber : www.property.okezone.com/tanaman-rawa-kini-popular-jadi-penghias-rumah
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar