"Padahal, semakin maju negara maka semakin banyak kebutuhan kaca, khususnya kaca yang sudah diolah sehingga memiliki nilai tambah, artinya industri kaca masih punya potensi yang besar," kata Kepala Divisi Kaca Pengaman Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia (AKLP) Yustinus di Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Menurut Yustinus, 2,3 kilogram tersebut sama dengan satu meter persegi kaca yang belum diproses. Ia menjelaskan, pertumbuhan industri kaca Indonesia saat ini didorong oleh peningkatan kebutuhan kaca dari sektor properti dan otomotif.
"Kebutuhan kaca Indonesia didorong oleh dua sektor yaitu properti dan otomotif, perbandingannya kebutuhan kaca antara properti dan otomotif adalah 3:1," katanya dalam konferensi pers pameran dua tahunan industri gelas dan modul surya "Glasstec/Solarpeq" yang akan diselenggarakan di Dusseldorf, Jerman, pada 23-26 Oktober 2012 mendatang.
Dia menjelaskan, dari sektor properti terdapat 14 juta keluarga dari 61 juta keluarga di Indonesia yang masih belum memiliki rumah. Dari jumlah tersebut pemerintah hanya dapat membangun 80.000 unit untuk menengah bawah, padahal kebutuhannya adalah 900.000 rumah.
"Dengan tren suku bunga pinjaman yang cenderung menurun, maka kredit pemilikan rumah pun dapat semakin diakses oleh masyarakat. Dari sini, jenis kaca yang dipasang di properti juga semakin beragam," tambah Yustinus.
Pada penyelenggaraan "Glasstec/Solarpec" 2010, terdapat 1.444 peserta dari 52 negara dan 49 pengunjung. Pada 2012, panitia menargetkan jumlah pengunjung yang lebih besar di area pameran seluas 262.700 meter persegi tersebut.
Sumber : www.properti.kompas.com/Konsumsi.Kaca.Belum.Kalahkan.China
Cari rumah Propertykita ahlinya...!!
Cari rumah dijual yang aman nyaman asri dan siap huni..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar