Menurut Associate Director Research Advisory, Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo, meningkatnya suplai budget hotel seiring semakin banyaknya wisatawan lokal berkunjung ke pulau Dewata. Saat ini, persentase wisatawan asing dan lokal nyaris seimbang.
Berdasarkan data Angkasa Pura I, yang dikutip Cushman & Wakefield, kunjungan wisatawan dari pesawat terbang (airport passenger) tahun 2011 diperkirakan mencapai 6 juta jiwa, dan naik menjadi 6,6 juta tahun depan.
"Dengan 6 juta penumpang ke Bali tahun ini maka hotel juga naik. Hotel budget akan terus tumbuh meski persaingan di level ini sangat ketat," kata Arief di Jakarta, Selasa (13/12/2011).
"Apalagi dengan perluasan bandara yang selesai di 2013, akan menampung kunjungan yang bisa menampung 25 juta penumpang per tahun," tambahnya.
Arief menjelaskan, wisatawan Asia dan Australia paling banyak mengunjungi pulau Bali. Banyak diantara mereka memilih hotel bintang 3 dan 4, karena pertimbangan harga. "Namun karena persaingan pula, kami lihat akan ada tekanan. Hotel bintang 5 justru lebih baik, karena banyaknya even internasional," tegasnya.
Berdasarkan data Cushman & Wakefield, persediaan hotel bintang 5 paling besar, setara 58% dari total hotel di Bali. Hotel bintang 4 dan 3 masing-masing mengambil porsi 29% dan 13% dari total suplai 20.760 kamar. Suplai ini sendiri telah naik 12% dibandingkan periode 2010.
Harga kamar di Bali, lanjut Arief untuk kelas yang sama memang lebih mahal Rp 200 ribu dibanding kota lain, termasuk Jakarta. Rata-rata tarif hotel bintang 5 di Bali mencapai Rp 1,71 juta per malam. Sementara bintang 4 Rp 864 ribu per malam, dan bintang 3 Rp 560 ribu per malam.
"Pada 2012, sebagian besar persediaan baru yang mencapai 3.700 kamar berlokasi di Badung Regency," imbuhnya. Rata-rata hunian hotel di Bali berada pada kisaran 69-74%, dengan waktu tinggal tiga sampai 10 malam.
Sumber : www.finance.detik.com/hotel-murah-semakin-menjamur-di-bali
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar