foto: diagram zona pada rumah tinggal
Keberadaan ruang tamu harus dipandang sebagai kebutuhan (wants), jangan sampai kehadiran ruang tamu dipandang hanya sebagai keinginan (needs). Untuk menemukan mana yang disebut kebutuhan dan keinginan, jangan pernah berhenti untuk berpikir arsitektural secara kritis.
Ruang Luar
Sesuai dengan fungsinya, yaitu tempat silaturahmi penghuni dengan tamunya, maka letak ruang tamu berada di zona publik dari rumah tinggal. Zona publik ditemui pertama kali dari rumah tinggal, sehingga tamu tidak perlu masuk ke zona lain yang lebih dalam (semi publik, service, dan private) di dalam rumah. Hal ini juga melindungi kenyamanan penghuninya.
Lihat diagram zona pada rumah tinggal pada insert.
Ruang tamu bisa diletakkan di dalam rumah atau dapat pula dijadikan satu dengan teras depan. Ruang tamu yang di dalam rumah pastinya sudah memiliki batas yang jelas. "Rasa" ruang sudah benar benar terasa, ada pembatas fisik atas, bawah, kanan, dan kiri. Keberanian dan kebutuhan akan ruang tamu pada rumah tinggal dibutuhkan pada saat mengambil keputusan untuk meletakkan posisi ruang tamu.
Bila ruang tamu terletak di teras, tetap kenyamanan terhadap pandangan dari luar halaman harus dilindungi. Teras ditutup dengan sesuatu yang sifatnya layer yang menutup bisa menggunakan kisi-kisi atau tanaman rambat. Pandangan tidak langsung terlihat dari luar halaman, ini membuat nyaman pada saat ngobrol.
Gaya ruang tamu pada rumah tinggal tidak memiliki suatu keharusan mengikuti suatu gaya tertentu. Tapi pastinya tidak lepas dari gaya rumahnya secara keseluruhan. Pendekatan pada kondisi alam dan kebutuhan menjadi hal yang penting.
Meskipun ruang tamu diletakkan di teras yang biasanya terbuka pada ketiga sisinya, tetap disebut ruang. Pendekatan perancangan ruang tamu tersebut terhadap tempat dan iklim mengarah pada unsur bentuk dasar, unsur pelingkupnya (derajat keterbukaan dan ketertutupan), dan pengetahuan struktur-konstruksi, dan akan lebih komprehensif dibandingkan penyelesaian perancangan menggunakan pendekatan bentuk semata.
Bila dirasakan perlu adanya nilai private, maka ruang tamu diletakkan di dalam rumah. Tetapi bila dirasa tidak ada yang ditutupi dan dalam menerima tamu di teras, maka keputusan untuk meletakkan ruang tamu di teras bisa diambil.
Kelebihan ruang tamu yang berada di teras adalah, dapat menyatukan antara ruang luar dan ruang dalam. Ruang tamu yang juga teras akan terasa lebih luas. Belum lagi pengudaraan alami yang 24 jam terus berlimpah, tidak perlu menggunakan pendingin ruang. Sinar matahari dapat dimanfaatkan pada siang hari, sehingga setidaknya dapat menghemat energi pada siang hari.
Hemat Energi
Ruangan ada karena adanya kecenderungan pergerakan manusia. Sifat aktivitas yang berkumpul cenderung membentuk suatu ruang sedangkan aktivitas yang berjalan cenderung mengalirkan ruang. Bagaimana untuk ruang tamu? Ruang tamu cenderung memiliki aktivitas yang berkumpul, sehingga membentuk ruang.
Ruang tamu yang dijadikan satu dengan teras, juga memiliki syarat sehingga penghuni dan tamu merasa nyaman. Teras cukup luas untuk meletakkan beberapa buah kursi (sesuai kebutuhan). Kursi yang digunakan cocok digunakan untuk luar ruangan (tahan terhadap cuaca). Kursi cukup ergonomis, sehingga dapat nyaman pada saat ngobrol dengan waktu yang cukup lama.
Bila perlu diberi kisi-kisi pembatas supaya kesan private dan nyaman tetap bisa dirasakan. Cukup penerangan, bila bertamu pada malam hari, teras ini masih dapat digunakan. Yang tidak kalah penting adalah aman dari panas matahari dan tampias air hujan. Agar teras tetap dapat berfungsi sebagai ruang tamu untuk segala cuaca dan waktu.
Kursi yang digunakan pada teras mungil tidak perlu berukuran besar, cukup beberapa kursi kayu atau kursi besi dilengkapi dengan bantal-bantal dengan motif tenun ikat atau bunga warna cerah. Kursi-kursi tersebut dapat diatur sehingga mendapatkan ruang tamu di teras yang cukup nyaman.
Sumber : www.property.okezone.com/ruang-tamu-di-teras-kenapa-tidak
Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar