Sayangnya, sering kali layanan publik berbanding lurus dengan lokasi di pusat kota. Nyaris, tidak ada tempat pelayanan dan hiburan yang bisa diakses publik jika hunian berada di tempat terpencil atau jauh dari keramaian.
Semua fasilitas pelayanan atau fasilitas untuk publik, baik yang sifatnya komersial (mal, pasar, rumah sakit, dan sekolah) maupun yang non-komersial (taman publik, tempat pengurusan surat kendaraan, perpanjangan SIM dan STNK, pengurusan paspor, pengurusan pajak, dan sebagainya) sudah menjadi kodratnya untuk berada di tengah kota.
Namun, bila Anda jeli dan pintar, maka ada jenis layanan yang sifatnya rutin setiap hari (sekolah anak-anak) dan ada yang sifatnya rutin, tetapi cuma sekali seminggu atau sebulan (belanja di mal atau pasar). Malah, ada yang cuma sekali setahun (misalnya perpanjangan STNK) atau bahkan lima tahun (paspor dan SIM).
Ada pula yang sifatnya tidak rutin tergantung kebutuhan, misalnya rumah sakit. Untuk itulah, rasanya, akan konyol sekali jika memilih atau mencari lokasi rumah hanya karena pertimbangan lokasi dekat dengan kantor Samsat. Urusan ini setahun sekali saja.
Judul baru
Layanan publik yang rutin kita akses setiap hari, seperti sekolah, sebaiknya dekat dari calon lokasi rumah. Namun, kadang-kadang ada yang beranggapan bahwa kualitas sekolah berbanding lurus dengan umurnya. Makin tua sekolahnya, makin bagus kualitasnya.
Pada umumnya, lokasi sekolah-sekolah yang berumur "bangkotan" berada di tempat strategis, sementara harga tanah atau rumah di sekitarnya sudah melambung ke langit ketujuh. Kawasan yang dirancang secara tepat dan benar umumnya dipikirkan juga secara baik, apakah ketersediaan fasilitas umum semacam sekolah ini ada atau tidak.
Cara yang diambil juga jitu, yakni pengembang memberikan kemudahan bagi pengelola sekolah ternama dan sudah dipercaya masyarakat luas karena reputasinya, seperti Al-Azhar, Santa Ursula, BPK Penabur, Marsudirini, dan Tarakanita, untuk dapat mendirikan sekolah di kawasan permukiman tersebut.
Ada juga pengembang-pengembang besar menyediakan layanan pendidikan karena grup pengembang tersebut juga berkecimpung di sektor pendidikan. Lippo Group dan Pembangunan Jaya adalah beberapa contoh di antaranya. Sementara pengembang yang tidak memiliki portofolio atau berkiprah di sektor pendidikan lebih memilih menggandeng lembaga pendidikan yang sudah kredibel.
Memang, saat memutuskan untuk mencari lokasi hunian, ketersediaan sekolah yang bagus dan sesuai dengan kriteria yang Anda bayangkan tentang lembaga pendidikan seharusnya menjadi faktor pertama dalam memilih lokasi hunian. Pendidikan untuk anak-anak bersifat jangka panjang, dan setidaknya diperlukan waktu 8-9 tahun sebelum si anak dapat kita lepas secara lebih mandiri untuk mengakses pendidikan di tempat lebih jauh, yakni ketika mereka sudah memasuki jenjang SMP.
Bisa dibayangkan, jika sang anak yang masih bersekolah di TK atau SD harus menempuh jarak lebih dari 15 km hanya untuk belajar. Energinya sudah habis di jalan. Perlu dipertimbangkan, bahwa jarak yang ideal adalah sampai dengan 10 km dari rumah.
Nah, jika Anda sedang mencari-cari informasi rumah, coba deh cari dulu informasi tentang ketersediaan layanan pendidikan ini. Apakah jenis lembaga pendidikannya sesuai dengan kriteria Anda?
Sumber : www.properti.kompas.com/Tips.Sebelum.Membeli.Hunian.di.Jabodetabek.2.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar