Andri Istambul, Wakil Sekretaris Jendral Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia,mengatakan baja merupakan material terbesar kedua setelah semen dengan persentase hingga 30 persen dalam setiap proyek properti
Kenaikan harga properti kemungkinan akan sejalan dengan penigkatan harga baja sepanjang tahun ini.Bahkan jika kenaikan harga dibarengi dengan gangguan pasokan baja,berbagai proyek properti di Indonesia berpotensi tertunda.
PT Krakatau Steel Tbk (KRS) ,Produsen baja terbesar Indonesia, sebelumnya menyatakan harga bahan baku baja pada semester II akan naik 20-26 persendi bandingkan periode yang sama tahun lalu.Kenaikan harga bahan baku turut meningkatkanharga baja domestik.Menurut Adri,kenaikan harga besi dan baja biasanya diikuti product turunannya seperti kabel,kawat,pipa,dan peralatanlistrik
Setyo Maharso, Ketua Umum Persatuan perusahaan Real Estat indonesia,menambahkan kenaikan harga baja seharusnya dibarengi kemudahan distribusi kepada pengembang, Dampak kenaikan harga baja paling besar di rasakan oelh pengembang yang mengerjakan pembangunan bertingkat.Sebaliknya pengembang landed house tidak terlalu merasakan dampaknya karena volume penggunaan baja lebih sedikit.
"Jadi dampaknya tidak merata d semua pengembang," kata Setyo.Pengembangbaru akan menerimadampak yang saa saat harga semen naik karena material tersebut setara dengan 22 persen biaya produksi.
Asosiasi pengembang properti akan berkoordinasidengan perusahaan produsen maupun distributor baja untuk menjain pasokan hargajual.Pertemuan akan dilakukan usai lebaran.
Sumber : Konstruksi Indonesia edisi 19/V/Agustus
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar