Keempat kota itu adalah Makassar, Manado, Kupang, dan Ambon. "Sekarang sedang direncanakan, diharapkan realisasi tahun depan," kata Chief Executive Officer Lippo Group, James T Riady, di Jakarta.
James menilai, banyak perusahaan properti di Tanah Air yang secara fisik memiliki lahan pengembangan, namun sebenarnya lahan tersebut tidak ada dan begitu sebaliknya. Maksudnya, seringkali lahan yang dimiliki perusahaan properti tidak dapat dikembangkan karena minimnya dukungan sarana infrastruktur.
Melihat kondisi tersebut, James menyatakan salah satu kegiatan utama Lippo Group ke depan adalah membangun properti berupa township atau kota baru dengan investasi dalam bentuk hard dan soft infrastruktur, fasilitas umum, dan pengelolaannya. "Itu namanya membuka township atau kota baru. Di dalamnya juga pasti ada investasi infrastruktur, ada infrastruktur pasti menarik investor baru," tutur James.
Dalam rencana ekspansinya, James menjelaskan bahwa Lippo Group akan mengombinasikan antara investasi properti dan infrastruktur untuk empat kota di Kawasan Timur Indonesia itu. "Jadi, perkotaan baru yang memiliki infrastruktur yang mampu menunjukkan daya saing yang tinggi," kata dia.
Untuk mengembangkan konsep tersebut, Lippo Group berencana menyiapkan lahan masing-masing seluas 100 hektare di masing-masing lokasi. Untuk keperluan tersebut, perusahaan memperkirakan kebutuhan investasi bisa mencapai Rp5 triliun.
Pilihan Lippo Group untuk membidik pembukaan kota baru tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa investasi township akan membentuk lingkungan yang minim untuk membangun lingkungannya sendiri.
Sumber : www.ujungpandangekspres.com/
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar