Di saat yang sama, kualitas air di kota besar seperti Jakarta memang terus memburuk. Bagi pengusaha, persoalan ini justeru menjadi peluang bisnis. Salah satunya ditunjukkan Coway Co. Perusahaan asal Korea itu menggandeng PT Semangat Sejahtera Bersama untuk mendistribusikan produk pemurnian air (water purifier) merek Coway. Dengan investasi US$ 10 juta, keduanya membentuk PT Coway Indonesia dengan pembagian kepemilikan 51% Coway SSB 49%.
Hendra, Kepala Unit Bisnis Coway Indonesia berpendapat, bisnis pemurni air di Indonesia punya potensi tak kalah bagus dibandingkan negara Asia lainnya. Menurutnya, produk pemurnian air merek Coway dipakai lebih 50% warga Korea. Pun, setahun ini sudah mulai didistribusikan ke Amerika, Eropa, juga Asia.
Hendra bilang, potensi jualan alat pemurnian air di Indonesia tak kalah dari Malaysia dan Hongkong.
"Ini akan mengatasi berbagai problem kualitas air," papar Hendra.
Adapun konsep bisnis alat pemurnian air dengan sewa. Hendra bilang, tarif sewa mulai dari Rp 250.000- Rp 450.000 per bulan. Daya tampung maksimal air mencapai 11 liter dengan daya maksimal 300 watt.
Hendra mengatakan, alat ini cocok untuk keluarga yang setidaknya perlu 60 liter air saban hari. Tidak hanya untuk air minum, tetapi juga air untuk memasak.
"Setiap air mau habis, ada sensor supaya air disaring lagi, jadi alatnya tidak pernah kosong," jelas dia.
Coway menargetkan produknya terjual 1.500 unit hingga akhir tahun. Di awal ini Coway Indonesia membidik penghuni perumahan kawasan elite dan apartemen.
"Langsung difiltrasi dari keran, cocok sekali dengan mereka yang sibuk tapi memerlukan air bersih," terusnya.
Hendra bilang, masa sewa berlangsung 24 bulan. Jika sudah lima tahun, produk itu menjadi milik penyewa. Ia menambahkan, bahwa modal yang disiapkan sekaligus untuk membangun 5-6 kantor di Indonesia hingga akhir tahun. Ini diawali dengan pembukaan kantor cabang di Gading Serpong, Tangerang.
Tampaknya, kehadiran Coway bakal menemani pemain serupa, Advance. Bedanya, produk Advance diperdagangkan dengan cara dijual. Penjualan pemurni air merek Advance tumbuh 10%-15% tahun ini. Angkanya sekitar 700 - 800 unit per bulan. Adapun 55% penjualan datang dari Jakarta.
Apit Haripin, Chairman Advance, mengakui produk pemurnian air tak lagi menjadi milik kalangan menengah ke atas, tetapi juga kalangan menengah.
"Daya beli masyarakat menengah naik karena ekonomi kita membaik, jadi mereka sangat peduli untuk mencari alat agar konsumsi airnya juga bagus," terang Apit.
Saat ini Advance membanderol tiap unit produknya mulai Rp 4 juta sampai Rp 13 juta. Dia optimistis target pertumbuhan penjualan 15% tercapai tahun ini seiring pertumbuhan jumlah keluarga dan daya beli.
Menurut dia, Advance saat ini masih menguasai 80% pangsa produk pemurnian air di Indonesia. Kendati begitu Advance harus siap-siap dengan adanya kompetitor baru. Pasalnya, Coway menargetkan menguasai 70% pasar produk pemurni
air di Indonesia tahun depan.Sumber : www.properti.kompas.com/Bisnis.Pemurnian.Air.Makin.Menggiurkan
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar