JAKARTA: Pengembang Springhill Group berencana membangun perkantoran, hotel bintang 4 dan 2 tower apartemen pada semester kedua tahun depan dengan perkiraan kebutuhan investasi senilai Rp1 triliun.
Chief Operational Officer (COO) Springhill A. H. Marhendra mengatakan ketiga proyek tersebut akan dibangun di lahan seluas 1,6 hektare di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Untuk apartemen, menurutnya saat ini masih dalam tahap desain.
Dia menuturkan dana investasi sebesar Rp1 triliun, 20% berasal dari pembelian awal [pre-sale], 20% dari kas internal dan 60% dari pinjaman perbankan.
"Rencana 2 tower apartemen yang akan dibangun berjumlah 1100 unit. Harga yang ditawarkan per unit sebesar Rp400 juta per unit sampai dengan Rp900 juta per unit. Kami memang membidik kelas menengah karena untuk kelas menengah atas sudah ada Apartment The Royale Springhill Residences," kata Marhendra, baru-baru ini.
Dia menjelaskan saat ini perusahaan sedang memasarkan Apartment The Royale Springhill Residences dengan harga jual Rp800 juta hingga Rp2,5 miliar. Menurutnya tower apartemen pertama sudah terjual seluruhnya, tower kedua 70% sudah terjual dan pada tower ketiga baru 10% yang dibeli oleh konsumen.
Dia memaparkan apartemen tersebut merupakan pilot project dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Proyek tersebut dibangun di kawasan hijau seluas 211.000 m2 dan memiliki sky garden di setiap towernya, private courtyard, 2 kolam renang, 650 meter jogging track di tanah seluas 23.000 m2, private lobby, outdoor fitness, spa, sky café and library dengan desain interior mewah dan modern.
Marhendra menjelaskan apartemen kelas menengah atas tersebut ditargetkan topping off pada 11 November 2011 dan diserahterimakan pada 12 Desember 2012. The Royal Springhill, lanjutnya, memiliki lokasi yang strategis di dekat pintu tol Kemayoran dan memiliki serta dikelilingi berbagai fasilitas bertaraf internasional.
Terkait green building, Marhendra mengatakan tertarik untuk menerapkan konsep tersebut pada produk properti yang dibangun perusahaan. "Dengan mengeluarkan investasi sebesar 10% untuk menerapkan green kami bisa mendapatkan 80%. Green building tersebut sebagai sell point dan konsumenpun mau membeli," imbuhnya.
Menurut Marhendra, biaya yang cukup signifikan dalam menerapkan arsitektur lanskap maupun green building yakni pada pemeliharaan sebesar 40%, desain antara 10% hingga 20% dan 40% biaya pembelian tanaman.
"Pada penerapannya kami melakukan penanaman pohon berbarengan dengan pembangunan properti sehingga nanti berbarengan dengan produk properti itu jadi pohon juga sudah kuat dan besar," paparnya.
Sebelumnya, Springhill Group telah mengembangkan The Springhill Golf Residences dan The Boutique Apartment di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Springhill Golf Residences merupakan hunian eksklusif ditengah lapangan golf 18 hole yang dibangun di atas tanah seluas 8,6 hektare sejumlah 181 unit. Sedangkan The Boutique Apartment merupakan apartemen dengan konsep bintang lima.
Sumber : www.bisnis.com/springhill-akan-bangun-3-proyek-rp1-triliun
Chief Operational Officer (COO) Springhill A. H. Marhendra mengatakan ketiga proyek tersebut akan dibangun di lahan seluas 1,6 hektare di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Untuk apartemen, menurutnya saat ini masih dalam tahap desain.
Dia menuturkan dana investasi sebesar Rp1 triliun, 20% berasal dari pembelian awal [pre-sale], 20% dari kas internal dan 60% dari pinjaman perbankan.
"Rencana 2 tower apartemen yang akan dibangun berjumlah 1100 unit. Harga yang ditawarkan per unit sebesar Rp400 juta per unit sampai dengan Rp900 juta per unit. Kami memang membidik kelas menengah karena untuk kelas menengah atas sudah ada Apartment The Royale Springhill Residences," kata Marhendra, baru-baru ini.
Dia menjelaskan saat ini perusahaan sedang memasarkan Apartment The Royale Springhill Residences dengan harga jual Rp800 juta hingga Rp2,5 miliar. Menurutnya tower apartemen pertama sudah terjual seluruhnya, tower kedua 70% sudah terjual dan pada tower ketiga baru 10% yang dibeli oleh konsumen.
Dia memaparkan apartemen tersebut merupakan pilot project dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Proyek tersebut dibangun di kawasan hijau seluas 211.000 m2 dan memiliki sky garden di setiap towernya, private courtyard, 2 kolam renang, 650 meter jogging track di tanah seluas 23.000 m2, private lobby, outdoor fitness, spa, sky café and library dengan desain interior mewah dan modern.
Marhendra menjelaskan apartemen kelas menengah atas tersebut ditargetkan topping off pada 11 November 2011 dan diserahterimakan pada 12 Desember 2012. The Royal Springhill, lanjutnya, memiliki lokasi yang strategis di dekat pintu tol Kemayoran dan memiliki serta dikelilingi berbagai fasilitas bertaraf internasional.
Terkait green building, Marhendra mengatakan tertarik untuk menerapkan konsep tersebut pada produk properti yang dibangun perusahaan. "Dengan mengeluarkan investasi sebesar 10% untuk menerapkan green kami bisa mendapatkan 80%. Green building tersebut sebagai sell point dan konsumenpun mau membeli," imbuhnya.
Menurut Marhendra, biaya yang cukup signifikan dalam menerapkan arsitektur lanskap maupun green building yakni pada pemeliharaan sebesar 40%, desain antara 10% hingga 20% dan 40% biaya pembelian tanaman.
"Pada penerapannya kami melakukan penanaman pohon berbarengan dengan pembangunan properti sehingga nanti berbarengan dengan produk properti itu jadi pohon juga sudah kuat dan besar," paparnya.
Sebelumnya, Springhill Group telah mengembangkan The Springhill Golf Residences dan The Boutique Apartment di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Springhill Golf Residences merupakan hunian eksklusif ditengah lapangan golf 18 hole yang dibangun di atas tanah seluas 8,6 hektare sejumlah 181 unit. Sedangkan The Boutique Apartment merupakan apartemen dengan konsep bintang lima.
Sumber : www.bisnis.com/springhill-akan-bangun-3-proyek-rp1-triliun
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar