Senin, 17 September 2012

Orang Kaya RI Hobi Beli Properti Asing Ratusan Miliar


detail berita
SOHO TST di Singapura (foto: Nur Januarita Benu/Okezone)
JAKARTA - Orang kaya Indonesia terus disasar pengembang asing untuk membeli propertinya. Baru-baru ini E&O Group, pengembang asal Malaysia menawarkan proyek kondominium Andaman at Quayside di Pulau Penang Malaysia, dengan harga mulai Rp3 miliar untuk unit tipe satu kamar hingga tipe penthouse seharga Rp18 miliar.

Sebelumnya, pengembang asal Negeri Jiran, SP Setia juga telah lebih duluan menjajakan produk propertinya ke Indonesia. Menurut Assistant Manager Sales & Marketing SP Setia David Tjan, konsumen properti dari Indonesia tercatat dalam jumlah yang cukup besar.

"Kami baru me-launching proyek kondominium 18 woodsville di daerah Potong Pasir dengan harga jualnya 800 ribu sampai 3,2 juta dolar Singapura per unit. Enam puluh persen pembeli orang Singapura, dan 40 persen asing. Dari 40 persen itu, 30 persennya adalah pembeli dari Indonesia," papar David.

Menurutnya, pembeli dari Indonesia semakin tertarik membeli properti di Singapura, lantaran memiliki faktor save heaven investasi properti, seperti kondisi ekonomi yang stabil, keamanan negara, pajak yang terbuka, serta banyaknya pelajar Indonesia yang melanjutkan studi di Singapura.

Selain itu, pengembang asal Negeri Singa, Far East Organization juga mendapat respons yang sangat baik dari konsumen Indonesia. Data yang diperoleh Far East Organization menunjukkan kepemilikan properti di Singapura sebanyak 78 persen dimiliki warga domestik dan 22 persen dimiliki asing.

"Dari 22 persen itu, pembeli dari Indonesia mengambil porsi 17 persen, Malaysia 27 persen, China 20 persen, India 12 persen, dan lainnya 25 persen," kata Deputy General Manager Far East Organization Tommy William saat jumpa media di kantornya, di Singapura, beberapa waktu lalu.

Bahkan, pembeli asal Indonesia mendominasi proyek kondominium terbaru dari Far East Organziation, yaitu Boulevard Vue, yang mencapai 85 persen. Padahal harga jual per unit terbilang cukup tinggi, mencapai 18 juta dolar Singapura per unit atau sekira Rp130 miliar (Rp7.200 per SGD) per satu unit kondominium.

"Kami juga sedang menggarap proyek small office home office (SOHO) The Scotts Tower (TST) dengan harga jualnya kira-kira mencapai 2 juta dolar Singapura atau sekira Rp14,4 miliar. Dan pembeli dari Indonesia, porsinya cukup besar, kira-kira 65 persen," tambah Tommy.

Developer pusat bisnis, perkantoran, dan hunian Marina Bay Residence, yang mengembangkan apartemen eksklusif Marina Bay Suites juga tidak melewatkan pasar di Indonesia.  Unit apartemen yang ditawarkan berharga sekira Rp25,2 miliar-Rp68,4 miliar.

Beberapa orang yang tertarik dengan apartemen ini, antara lain dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Dari 221 unit di Marina Bay Suites, lebih dari 70 persen telah terjual, baik kepada warga negara Singapura maupun asing. Lebih 50 persen dari unit yang telah terjual itu, pembelinya merupakan orang asing dan warga negara Indonesia mendominasi dengan kontribusi 30 persen.

Dalam riset The Wealth Report 2012 yang dirilis lembaga konsultan properti Knight Frank, orang Indonesia berada di urutan ketiga pembeli properti di Singapura, di bawah Malaysia dan China.

Sumber : www.property.okezone.com/orang-kaya-ri-hobi-beli-properti-asing-ratusan-miliar

Cari RumahDijual Bekasi   ?? 


Kunjungi juga rumahdijual-kelapagading.blogspot.com dan www.propertykita.com untuk lebih tau informasi rumah dan property


Tidak ada komentar:

Posting Komentar