Bagaimana tren furnitur
high-end saat ini? "Tren furnitur rumah-rumah kelas atas akan kembali ke tren tradisional klasik yang lebih ringan, yang sering kali disebut sebagai american classic. Tren warna furnitur tetap pada warna hitam, putih, dan warna kayu. Sedangkan tren warna material, kombinasi warna metal stainless dan warna silver," kata Ardi Joanda, President Medici Living, perusahaan furnitur high-end dalam percakapan dengan Kompas.com belum lama ini.
Menurut Ardi, informasi mengenai produk interior yang tersebar di dunia maya dan di berbagai media massa cetak, membuat pengetahuan pemilik rumah semakin maju. Selain itu, makin banyak orang Indonesia yang berkunjung ke rumah-rumah indah di luar negeri dan dalam negeri sehingga pengetahuan tentang rumah pun makin luas. "Saat ini dan di masa mendatang, peran desain interior dan arsitek akan semakin penting dalam menangani rumah-rumah kelas menengah atas. Untuk itulah furnitur juga penting mengikuti tren. Kami bukan lagi sekadar toko furnitur, tapi kami ingin bersama-sama arsitek dan desainer interior, ingin mewujudkan rumah idaman mereka. Ini sesuai slogan kami Live Your Life Best," ungkap Ardi Joanda, yang sebelumnya pernah bekerja di Da Vinci.
Setelah 13 tahun bergabung dengan Da Vinci, dan terakhir pada posisi sabagai CEO Da Vinci, Ardi memutuskan keluar dengan alasan pribadi. "Saya ingin pindah kuadran, menjadi pengusaha," katanya. Bulan Januari 2006, Ardi merintis usaha es Charmy Ice bersama Lawrence Pan, saudara angkatnya dari Taiwan.
Akhir tahun 2007, Ardi menerima telepon dari pemasok furnitur dari Amerika Serikat. "Mereka mempercayakan saya untuk memasarkan produk-produk mereka. Tahun 2008, Medici Living, perusahaan baru furnitur high-end didirikan. Nama Medici menentukan filosofi perusahaan karena keluarga Medici adalah patron dari berbagai bidang aspek kemanusiaan, politik, seni, agama, arsitek," ungkap pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, 15 Januari 1970 ini.
Tahun 2008, Medici Living membuka ruang pamer di Belezza, Permata Hijau, Jakarta Selatan, dan diresmikan oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Medici memang mengkhususkan diri memasarkan produk-produk Amerika. Klien Medici pada umumnya keluarga kalangan atas, yang mengetahui produk ini dari mulut ke mulut.
Mengalami banyak pengalaman dalam hidupnya, Ardi selalu menyampaikan pendapatnya bahwa pengalaman pahit adalah "guru" yang paling manis. "Karena justru pada saat iitulah, kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengeluarkan segala kemampuan yang ada. Tapi akan lebih baik jika dalam kondisi baik pun, kita bisa mengeluarkan kemampuan terbaik," kata Ardi.
Menurut Ardi, banyak orang tidak menyadari kemampuan karena terlalu berhitung-hitung. "Banyak orang berpendapat, ngapain saya harus kerja begini, begitu. Padahal setiap hal yang dilakukan, harus dianggap sebagai ujian, sampai sejauh mana kemampuan kita. Begitu diuji, baru tahu kemampuan kita luar biasa sehingga muncul kepercayaan diri," ujarnya.
"Dalam hidup ini sebenarnya kita diberi kesempatan waktu oleh Tuhan untuk memanfaatkan talenta-talenta yang masih terpendam. Karena itu mari kita nikmati hidup, berbagi dan memanfaatkan talenta-talenta yang diberikan Tuhan," ungkap Ardi Joanda.
Berikut ini wawancara khusus dengan
Ardi Joanda, Presiden dan CEO Medici Living Indonesia bersama
Robert Adhi Kusumaputra.
Mengapa produk interior sangat penting bagi industri properti? Menurut saya, konsumen membeli properti karena produk interiornya, bukan hanya pertimbangan lokasi dan nama besar pengembang. Interior bisa menjadi
new strong selling point bagi sebuah properti.
Memang ada orang membeli desain interior sesuai fungsinya. Tapi ada juga pemilik rumah, yang walaupun membeli mahal, untuk menunjukkan status finansial bahwa mereka orang mampu. Yang ingin dilakukan pengusaha furnitur sebagai salah satu produk interior adalah bagaimana pemilik rumah memahami pengetahuan tentang interior, mengerti keharmonisan dan fungsu interior.
Jadi orang tidak sekadar membeli furnitur untuk menunjukkan status, tapi menunjukkan bahwa dia memiliki pengetahuan luas tentang interior dan furnitur. Bagaimana dia memahami bagaimana membuat arsitektur rumah dan interior menjadi harmonis. Jadi produk interior bukan menjadi
cost lagi, tapi merupakan investasi yang menaikkan nilai rumah.
Menurut Anda, apakah pemilik rumah di Indonesia sudah menghargai pentingnya produk interior?
Dari pengalaman menangani rumah selama ini, sebagian besar orang Indonesia tidak berpikir untuk spend money di struktur. Tidak berpikir mengeluarkan uang ekstra untuk ini, bahkan kadang mereka menyebutnya sebagai hal berlebihan.
Tapi pemilik rumah di Indonesia tidak keberatan untuk mengeluarkan uang ekstra untuk marmer. Di Indonesia, lantai marmer impor menjadi trademark rumah mewah. Bahkan orang Italia sendiri terkaget-kaget setelah tahu orang kaya Indonesia mencari marmer yang berukuran sampai 1 m x 1 m. Di luar negeri, marmer yang digunakan berukuran 60 cm x 60 cm.
Jika kita bandingkan dengan di Italia, orang Italia mengeluarkan biaya 60 persen untuk furnitur dapur (
kitchen). Sedangkan di Indonesia, biaya untuk kitchen ditekan.
Yang ingin saya sampaikan kepada semua pemilik rumah bahwa kita ingin bersama-sama mengeskplor, menciptakan interior rumah mereka sesuai dengan status, dengan affordable. Saya ingin menekankan soal knowledge, pengetahuan tentang interior. Jadi mereka tidak akan malu, membeli barang bukan karena harganya mahal, tapi mengerti fungsi dan desainnya.
Memang banyak orang kaya di Indonesia belum mengerti. Karena itu, menurut saya, penting sekali hal ini dieksplor bersama-sama. Pemilik rumah perlu melihat ini bagian dari investasi.
Coba Anda bayangkan, setiap hari di dalam rumah, yang paling disentuh kan furnitur. Jadi furnitur adalah investasi yang baik di dalam rumah.
Satu poin lagi,
knowledge tak hanya bicara soal desain, tapi juga mengenai teknologi, termasuk produk go green atau tidak. Sesuai slogan Medici, "Live Your Life Best", saya berharap furnitur bisa memberikan nilai lebih pada industri properti. Jika ada pilihan beli apartemen A atau B, orang akan pilih apartemen B karena interiornya diisi produk furnitur
branded, misalnya Trump Home. Nilai jual properti itu akan tinggi. Ada plus, furniture by Laura Florence. Pengembang dengan mudah menjual properti ini. Harapan saya, di masa depan, orang beli properti bukan hanya karena pengembang atau lokasi, tapi juga furnitur dan interior yang dipilih.
Apakah pemilik rumah sudah mulai mengajak desainer interior untuk memperindah rumah?
Saya melihat, pemilik rumah mulai mengajak desainer interior memandu mereka mendapatkan produk yang benar. Walaupun begitu, keputusan akhir masih pada pemilik rumah. Karena interior sangat personal. Kalau mereka berpikir bahwa membeli furnitur sebagai investasi yang menaikkan nilai rumah, mereka akan memilih produk interior yang tepat.
Banyak furnitur yang didiskon untuk menarik pembeli. Bagaimana menurut Anda?
Ini tidak berlaku pada produk Medici sebab harga produk Medici makin lama makin mahal, sedangkan produk lain makin murah karena didiskon.
Kami ingin mengedukasi pasar. Karena umumnya konsumen di Indonesia masih terbiasa dengan iming-iming diskon walaupun sebenarnya tidak semua diskon itu murni diskon.
Bagaimana tren furnitur ke depan?
Tren furnitur bolak-balik dari modern kontemporer ke klasik, dan sebaliknya. Jadi tren tetap ada di dua kutub ini dan pecinta dua kutub ini selalu ada. Sama seperti fashion industry, ada lingkaran. Yang penting, berapa lingkaran itu kembali ke desain awal? Kalau di Indonesia, kita melihat perbedaannya, desain klasik akan lebih lama bertahan dibandingkan dengan desain modern minimalis yang waktunya lebih pendek. Hal ini terjadi karena kebiasaan orang Indonesia yang suka berbelanja.
Produk Medici ada modern maupun klasik. Spesialisasi Medici biasanya pada produk-produk Amerika. Kami membagi koleksi Medici jadi dua. Produknya
on display, sehingga klien tidak keberatan walaupun terbatas, produk sama dengan orang lain. Juga produk yang
customize. Klien dapat memilih produk-produk yang sesuai dengan keinginan persis, terutama program Me and My Sofa. Mereka bisa memilih kain sofa, model, dengan finishing sesuai keinginan yang pas dengan rumah mereka.
Kami sekarang juga bermain furnitur Eropa, yang kami namakan Euro Direct. Kami bekerja sama dengan beberapa perusahaan top di Italia. Saya sudah lebih dari sepuluh kali mengikuti pameran furnitur di Milan, Valencia, sampai kota-kota di Amerika.
Kami juga mencoba memulai bekerja sama dengan pemilik hotel dan
lighting manufacturer untuk menata lampu hias di
ballroom dan lobi. Furnitur didesain khusus sesuai dengan tema hotel tersebut.
Sumber : www.properti.kompas.com/Ardi.Joanda.Interior.New.Selling.Point.Bagi.Properti
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)