Kamis, 01 Desember 2011

Kalahkan Otomotif, Pertumbuhan Realestat Menggembirakan



JAKARTA, Ketua Umum DPP REI Setyo Maharso menyatakan, pertumbuhan realestat saat ini adalah lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Industri realestat menyumbang 9,4 persen terhadap PDB atau sekitar Rp 700 triliun.

"Angka 9,4 persen ini merupakan hasil kajian dari Universitas Indonesia. Ini sebagai langkah awal, tadinya kita gamang, benar atau tidak industri realestat ini tumbuh 3-4 persen. Melihat hasilnya, sekarang kami optimistis bahwa realestat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional," kata Setyo saat ditemui di acara Rakernas REI 2011 di Jakarta, Rabu (30 /11/2011).

Dengan hasil kajian itu, Setyo berharap, pemerintah memberi perhatian khusus terhadap pertumbuhan industri realestat di Indonesia.

"Di tengah compang-campingnya regulasi, kami masih tetap tumbuh dengan baik. Semoga, ke depannya bisa ditata lebih baik regulasinya," ujarnya.

Memberi sumbangan 9,4 persen terhadap PDB, Setyo mengakui, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Filipina, dan Singapura dengan sumbangan 21-23 persen. Namun, Indonesia dinilai masih lebih tinggi dari Thailand dengan capaian 8 persen.

Hasil kajian ini juga menunjukan, PDB Indonesia selama 2010 tercatat sebesar 6.419 triliun rupiah. Pada akhir kuartal kedua tahun 2011 ini, PDB Indonesia tercatat 1.811 triliun rupiah. Pada 2010 tercatat, kontribusi sektor keuangan, realestat dan jasa perusahaan dan konstruksi rata-rata sebesar 16 persen.

Sementara itu, ditinjau lebih jauh lagi pada sektor realestat, kontribusi ini menurun sedikit, sehingga konstribusi khusus untuk realestat dan konstruksi sebesar 9,4 persen. Sedangkan pada triwulan kedua 2011, rasio kredit perumahan terhadap PDB sebesar 9.10%.

"Untuk di Indonesia, ditinjau dari pengeluaran konsumsi sektor bangunan, maka sektor perumahan Indonesia berkontribusi sekitar 26 sampai 28 persen pada empat kuartal terakhir. Hal ini sedikit lebih tinggi dari rasio kredit sektor transportasi (otomotif) terhadap PDB, yaitu sekitar 20 sampai 22 persen," sambung Setyo.

Setyo menambahkan, jika melihat kontribusi realestat yang jauh lebih besar dibandingkan sektor lain, sektor ini dinilai telah memberikan efek nilai yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sektor otomotif. Dari nilai share permintaan akhir dan multiplier output, dapat diperkirakan, bahwa jika terjadi peningkatan output 1 persen saja, nilai permintaan akhir realestat akan berkembang 2,52 kali dibandingkan sektor otomotif.



Sumber : www.properti.kompas.com/Kalahkan.Otomotif.Pertumbuhan.Realestat.Menggembirakan

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar