Selasa, 08 November 2011

Dalam 3 Bulan Penjualan Rumah Mungil Meningkat 10%

Jakarta - Rata-rata penjualan properti residensial selama triwulan III-2011 menunjukan kenaikan 2,18% (qtoq). Kenaikan tertinggi terjadi pada jenis rumah kecil sebesar 10,48%(qtoq).

Demikian hasil Survei harga properti residensial atau tempat tinggal yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) seperti dikutip detikFinance, Senin (7/11/2011)

Sementara itu penjualan rumah menengah dan besar justru menurun. Selama periode 2010-2020 diperkirakan ada kebutuhan rumah tapak (landed house) sebanyak 1,8 juta unit di Jabodetabek.

Survei BI ini juga mencatat, permintaan properti pada triwulan III-2011 cenderung meningkat sementara jumlah penawarannya cenderung tetap.

BI juga mencatat kenaikan harga rumah selama periode tersebut. Harga rumah besar tercatat paling tinggi yaitu mencapai 0,54% terutama di Kota Bandung. Secara keseluruhan harga properti residensial mengalami kenaikan 0,48% (qtoq) sementara jika dihitung year to year mencapai kenaikan 4,54%.

Kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di Makassar Sulawesi Selatan yang mencapai 1,34% dari 14 kota yang disurvei oleh BI. Namun secara tahunan atau year on year kenaikan harga rumah di kota ini mencapai 8,11% terutama pada rumah menengah.

Para responden sebesar 39,25% umumnya menyatakan tekanan harga properti residensial paling besar dari kenaikan harga bahan bangunan. Sementara 18,36% lebih dipengaruhi karena tingginya biaya perizinan dan sebanyak 18,06% adalah tingginya upah pekerja.




Sumber : www.finance.detik.com/dalam-3-bulan-penjualan-rumah-mungil-meningkat-10

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar