Presiden Direktur PT Bakrieland Development Tbk Hiramsyah Sambudi Thaib menjamin sektor properti yang banyak bermunculan saat ini lebih tahan terhadap krisis ekonomi, berbeda dengan sektor properti tahun 1998 yang memang rentan terhadap krisis ekonomi.
Sektor properti pada tahun 1998 banyak dibiayai dari sektor perbankan yang disalurkan tanpa mempertimbangkan kaidah penyaluran kredit yang baik dan benar. Sedangkan saat ini sektor properti dibiayai langsung dari konsumen dengan mempertimbangkan tata kelo
"Sektor properti pada tahun 1998 banyak dibiayai dari sektor perbankan yang disalurkan tanpa mempertimbangkan kaidah penyaluran kredit yang baik dan benar. Sedangkan saat ini sektor properti dibiayai langsung dari konsumen dengan mempertimbangkan tata kelola usaha yang baik," kata Hiramsyah saat menjelaskan prospek 2011, Senin.
Menurut Hiramsyah, banyak pengembang properti saat ini belajar dari kesalahan krisis ekonomi tahun 1998 sehingga mereka lebih berhati-hati dalam membangun proyek properti.
Pendanaan sektor properti dapat dilakukan melalui penggunaan modal sendiri atau modal dari menerbitkan saham kepada masyarakat, barulah sebagian lagi dari perbankan namun dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential perbankan), papar Hiramsyah.
Hiramsyah juga mengatakan, saat ini sektor properti justru mampu mendukung pertumbuhan sektor perekonomian mengingat sektor ini banyak menyerap tenaga kerja, baik dalam tahap konstruksi maupun setelah beroperasi.
"Bahkan sesuai amanat pemerintah, PT Bakrieland Development Tbk dalam membangun proyek-proyeknya tetap mempertimbangkan terciptanya peluang pekerjaan, pengentasan kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi atau dikenal dengan pro job, pro poor, pro growth," jelas Hiramsyah.
Menurut Hiramsyah, pertumbuhan sektor properti saat ini juga akan mendorong sektor industri pendukung seperti genteng, batubata, keramik, bahkan semen yang seluruhnya merupakan industri padat karya.
Dia mengatakan untuk menghitung kontribusi sektor properti saat ini melihat data kapitalisasi sektor properti yang diperkirakan puluhan triliun rupiah dikalikan duabelas. "Itu belum dihitung dari pajak-pajak karena adanya transaksi dengan pembeli," ujar dia.
Hiramsyah mengatakan, untuk tahun 2011 PT Bakrieland Development Tbk telah mengalokasikan biaya proyek (project cost) sebesar Rp2-2,5 triliun yang akan dipergunakan untuk proyek di Bogor dan Jonggol Jawa Barat, Rasuna Jakarta, serta sejumlah ruas jalan tol.
"Sebanyak Rp1 triliun diantaranya untuk konstruksi jalan tol yang akan dimulai tahun 2011 diharapkan dapat diselesaikan akhir 2012 atau paling lambat pertengahan 2013," kata Hiramsyah.
Hiramsyah mengatakan, dana Rp2-2,5 triliun akan dicarikan dari modal sendiri (internal cash), sebagian keuntungan, dana stand by perbankan, serta rencana penerbitan obligasi.
Dia juga menyampaikan, sektor hunian masih menjadi pasar yang potensial pada tahun 2011 didukung dengan fasilitas KPR/ KPA dengan bunga yang semakin stabil.
Hiramsyah mengatakan, salah satu fokus pengembangan sektor hunian pada tahun 2011 dengan membangun kawasan Jonggol yang baru saja diakuisisi pada tahun 2010. "Kawasan ini memiliki luas 13.000 hektar atau seperlima Jakarta, sehingga membutuhkan perencanaan matang untuk menjadikan suatu kawasan terpadu," ujar Hiramsyah.
Dia bercita-cita untuk kawasan ini akan dibangun segitiga pengembangan yakni Lido, Jonggol, dan Bogor yang akan dihubungkan dengan Jalan Tol Ciawi - Sukabumi yang rencananya akan dimulai konstruksinya pada tahun 2011.
Hiramsyah mengatakan, Bakrieland juga akan mendorong rencana PT Bakrie Toll Road untuk mencari sumber dana dari pasar modal sebesar 20-30 persen yang akan dipergunakan bagi pengembangan jalan tol di Pulau Jawa.
Kemudian untuk di Rasuna Jakarta, Hiramsyah menargetkan proyek kondotel The Groove akan beroperasi pada Juli 2011 melengkapi superblok di kawasan ini.
Sedangkan di Sentra Timur Pulogebang, Bakrieland akan membangun taman air dan pasar modern, serta membuka akses tol Pulo Gebang untuk meningkatkan arus lalulintas di kawasan ini.
"Lantas untuk hotel kami akan membangun Lagoon Nirwana Residence dan Nirwana Bali Residence pada awal 2011," ujarnya.
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar